Daerah Rawan Bencana Longsor di Brebes Dipantau melalui Early Warning System

Daerah Rawan Bencana Longsor di Brebes Dipantau melalui Early Warning System

PEMASANGAN- Tim BPBD Provinsi Jateng bersama BPBD Brebes melaksanakan pemasangan Early Warning System (EWS) longsor di zona rawan bencana Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BANTARKAWUNG, DISWAYJOGJA - Beberapa wilayah di Kabupaten Brebes, memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi. Diantaranya adalah Kecamatan Bumiayu, Ketanggungan, Bantarkawung, Larangan, Banjarharjo, Salem, Tonjong, Sirampog, dan Paguyangan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat di daerah-daerah risiko tinggi longsor tersebut,  BPBD Provinsi Jawa Tengah melakukan sosialisasi dan pemasangan Early Warning System (EWS) longsor. Salah satunya di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Selasa, 2 Juli 2024.

BACA JUGA:Tanah Longsor di Sirampog Brebes Ganggu Aliran Jaringan Utama PDAM

Sebelumnya, tim BPBD Provinsi Jateng bersama BPBD Brebes melakukan observasi dan kajian pemasangan EWS di lokasi tanah longsor di Dukuh Karangpoh, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, yang pernah mengalami bencana pergerakan tanah pada tahun 2022 lalu.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jateng, Wahyudi Fajar menjelaskan, pemasangan EWS Tanah Longsor ini bertujuan untuk mendeteksi dini curah hujan lebat sampai ekstrim dan pergerakan tanah sebagai pemicu terjadinya tanah Longsor.

"Sensor rain gauge akan mendeteksi curah hujan lebat pada intensitas 70mm/jam, hujan sangat lebat 90 mm/jam dan hujan ekstrim 110 mm/jam. Kemudian sensor exstensometer akan mendeteksi terjadinya pergerakan tanah," terang Wahyudi.

EWS Longsor ini, lanjut dia, memiliki fungsi telemetri yang dapat mengirimkan data langsung ke Pusdalops BPBD Provinsi, Pusdalops BPBD Kabupaten Brebes, dan ke Ketua Tim siaga di tingkat Desa. Sistem otomatis ini diharapkan dapat mempercepat respon time oleh TRC BPBD Kabupaten Brebes, maupun dukungan dari TRC BPBD Provinsi Jateng.

"Sehingga dapat meminimalisir dampak Bencana Longsor yang berpotensi terjadi, terutama berkaitan dengan upaya untuk menghindarkan terjadinya korban jiwa," kata Wahyudi.

Saat dilakukan observasi dan pengkajian lokasi pemasangan EWS Longsor, juga dilakukan proses pemotretan udara menggunakan drone untuk memetakan jumlah KK yang berpotensi terdampak, selanjutnya foto udara ini akan digunakan sebagai dasar untuk membuat peta jalur evakuasi yang disepakati bersama dengan masyarakat.

Budi Sujatmiko, ketua SATGAS PB dan TRC BPBD Kabupaten Brebes mengatakan, setelah pemasangan EWS Longsor ini selesai dilanjutkan penataan jalur evakuasi dan titik kumpul untuk memudahkan proses evakuasi apabila terjadi bencana.

"Juga akan dilakukan kegiatan simulasi dan driil, untuk melatih masyarakat melakukan proses evakuasi sesuai dengan SOP yang disepakati bersama," jelas Budi.

Dengan terpasangnya EWS Longsor dan terbentuk nya Tim siaga Bencana Desa, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat di Desa Cinanas lebih khusus di Dukuh Karangpoh.

BACA JUGA:Tebing Sungai Kuya Brebes Longsor, Rumah Warga Paguyangan Roboh

Sementara Naufal, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Brebes menambahkan, dalam fungsinya, jika alarm AWS Tanah Longsor berbunyi, naka masyarakat sudah bisa mengetahui dan tahu cara menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. "Diharapkan warga bisa menghindari terjadinya dampak yang ditimbulkan, dengan mengikuti jalur peta evakuasi," kata Naufal. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: