Peringati Hari Wayang Nasional, Tiga Dalang Lintas Generasi Tampil di Pendapa Bumiayu

Peringati Hari Wayang Nasional, Tiga Dalang Lintas Generasi Tampil di Pendapa Bumiayu

SERAHKAN- Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin menyerahkan wayang Antareja yang akan dilakonkan dalam pagelaran wayang tiga dalang lintas generasi memperingati HWN di Pendapa Bumiayu.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) tingkat Kabupaten Brebes 2023, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudparpora) Kabupaten Brebes bersama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) menggelar pertunjukan wayang dengan menampilkan tiga dalang lintas generasi.

BACA JUGA:Deteksi Penyakit Tidak Menular, Puluhan Kepala OPD di Brebes Jalani Tes Kebugaran

Pagelaran wayang yang membawakan lakon "Antareja Mbalela" tersebut, bertempat di Pendapa Bumiayu, Jumat (18/11/2-023) malam.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Rofiq Qoidul Adzam menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sebagaimana pengakuan Unesco yang menetapkan wayang ke dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia, dimana wayang menjadi aset berharga bukan hanya dalam seni pertunjukan tradisional.

BACA JUGA:Server Nasional Eror, Jadwal 300 Peserta CAT dari Brebes di Yogyakarta Molor 2 Jam

"Namun lebih dari itu, wayang menjumbuhkan bagi upaya penetapan karakter dan jati diri bangsa. Penetapan Unesco juga menunjukan pengakuan warga dunia terhadap wayang, setelah batik dan keris," ungkap Rofiq.

BACA JUGA:Tingkatkan Inklusivitas, Bank Mandiri Buka 10.000 Rekening Tabungan bagi Penyandang Disabilitas

Kabupaten Brebes, lanjut Rofiq, sebagai wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Jabar, diberkahi dengan keanekaragaman gagrak pedalangan tidak hanya gagrak Surakarta, tetapi Banyumas, Cerbonan dan Pasundan. "Sehingga dengan adanya kelembagaan Pepadi, maka diharapkan mampu menginventarisir potensi dalang sekaligus kaderisasi dalang di Kabupaten Brebes," ucapnya.

BACA JUGA:9 Hotel Dekat Pantai Parangtritis Jogja dengan Pemandangan yang Memukau, Cocok untuk Liburan Atau Bulan Madu!

Pagelaran wayang kulit lintas generasi ini lanjut dia, sebagai salah satu kepedulian kita bersama khususnya Pemerintah Kabupaten Brebes dalam melestarikan Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. "Sekaligus memberikan ruang bagi pecinta seni wayang, dalam mencurahkan ide kreativitas para seniman sekaligus untuk mempromosikan budaya indonesia yang sangat beragam," tuturnya.

Sementara Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin mengatakan, diakuinya seni wayang oleh dunia merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Hal ini juga menempatkan wayang pada posisi yang tepat sebagai alat yang kuat untuk mempromosikan, melestarikan, dan memahami warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. "Dengan adanya pengakuan ini, diharapkan upaya pelestarian wayang akan semakin intensif dan wayang akan terus menginspirasi dan mendidik generasi mendatang," kata Urip.

BACA JUGA:Perbedaan AC Inverter dan Non-Inverter: Mana yang Lebih Baik? Simak Kelebihan dan Kekuranganya Disini!

Pj Bupati menceritakan bahwa dalam kesenian wayang ini memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya. "Untuk itu, mari kita mengambil pelajaran-pelajaran baik dan berharga dari cerita yang ditampilkan dalam pagelaran wayang ini," ajaknya.

Pagelaran wayang ditandai dengan penyerahan tokoh wayang Antareja oleh Pj Bupati didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada Dalang Cilik Ki Dewa Nata Siswa Carita yang baru berusia 12 tahun. Pagelaran Wayang Kulit Lintas Generasi tersebut menampilkan tiga dalang asli dari Kabupaten Brebes yaitu Dalang Ki Windu Suwarto, Dalang Ki Waryun Panut, SC dan Dalang Ki Dewa Nata Siswa Carita. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: