Festival Sastra Yogyakarta Bukan Lagi Milik Warga Yogya Saja, Tapi Dirayakan Secara Nasional
Kepala Dinas Kebudayaan DIY menutup Festival Sastra Yogyakarta 2025 di Embung Giwangan. Festival Sastra Yogyakarta kini dirayakan secara nasional - Kristiani Tandi Rani--
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025 resmi ditutup oleh
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti di Embung Giwangan, Selasa (5/8/2025).
Dalam sambutannya, Ia menegaskan bahwa FSY kini telah menjadi milik bersama masyarakat sastra dari berbagai penjuru Indonesia, dan bukan lagi hanya milik warga Yogyakarta.
Menurutnya, FSY telah melampaui batas lokal dan menjelma sebagai ruang bersama yang dirayakan oleh lintas generasi dan wilayah.
Ia menilai bahwa keberhasilan festival ini tak lepas dari partisipasi publik yang tinggi serta semangat kolaborasi yang kuat antar pelaku budaya.
BACA JUGA : Ini 5 Ketentuan Refund Tiket Kereta yang Dibatalkan KAI Daop 6 Yogyakarta, Dampak Argo Bromo Anggrek Anjlok
BACA JUGA : Kepala BKN Yogyakarta Dikukuhkan, Sri Sultan Dorong Regenerasi ASN Berkualitas
“Festival ini bukan lagi milik warga Yogyakarta semata, melainkan telah menjadi ruang bersama yang dicintai lintas wilayah dan generasi,” katanya.
FSY 2025 mengangkat tema rampak, yang berarti serempak atau bersamaan. Tema tersebut, menurutnya, menggambarkan semangat kerja kolektif yang menyatukan berbagai perspektif dalam sastra.
“Tahun ini FSY mengusung tema rampak. Tema ini dimaknai sebagai semangat kerja kolaborasi yang memberikan ruang harmonis bagi beragam perspektif, medium, dan pengalaman bersastra,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa melalui tema rampak, FSY tidak hanya merayakan keberagaman bentuk dan suara dalam dunia sastra, tetapi juga mempertegas posisi Yogyakarta sebagai kota budaya yang terbuka terhadap zaman.
“Melalui tema rampak, tidak hanya menampilkan keberagaman bentuk dan suara dalam dunia sastra, tetapi juga mempertegas posisi Yogyakarta sebagai kota budaya sekaligus kota sastra yang aktif, inklusif, dan terbuka terhadap dinamika zaman," jelasnya.
BACA JUGA : QRIS TAP Sektor Transportasi Dimulai di Yogyakarta, Sri Sultan Sebut Digitalisasi Budaya
BACA JUGA : Nabil Anak 10 Tahun Tampil di Festival Sastra Yogyakarta Bawakan Puisi Sapardi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: