Komunitas Sastra Yogyakarta Hadirkan Rekomendasi Kuat untuk Perkuat Ekosistem Literasi
Penyerahan hasil diskusi komunitas di Festival Sastra Yogyakarta 2025 hasilkan lima rekomendasi strategis untuk memperkuat komunitas sastra - Kristiani Tandi Rani --
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025 tak hanya menjadi ruang perayaan karya sastra, namun juga melahirkan sejumlah rekomendasi penting bagi penguatan komunitas sastra.
Hal ini disampaikan oleh Ramayda Akmal, sastrawan sekaligus akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), usai kegiatan FSY 2025 yang berlangsung Senin (4/8/2025).
Ia menyoroti pentingnya diskusi komunitas yang telah digelar sejak 28 Juli 2025 lalu dan menjadi salah satu sorotan utama FSY tahun ini.
“Komunitas Sastra di Yogyakarta yang sebetulnya mewakili lebih dari 70 komunitas yang tercatat sudah mengadakan diskusi pada 28 Juli lalu,” katanya.
BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Diapresiasi Sekda Kota: Kehangatan Menyatukan dan Menginspirasi
BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Bukan Lagi Milik Warga Yogya Saja, Tapi Dirayakan Secara Nasional
Ia menjelaskan bahwa rekomendasi yang lahir berasal dari Focus Group Discussion (FGD) bersama 30 komunitas sastra lintas latar dan bentuk ekspresi.
“Diskusi komunitas ini memang merupakan salah satu highlight FSY 2025,” ucap dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UGM ini.
Hasil diskusi ini kemudian disarikan menjadi pijakan untuk membangun ekosistem sastra yang lebih kuat di Yogyakarta.
“Rekomendasi ini sifatnya ditujukan ke berbagai pihak. Teman-teman bisa membaca versi lengkapnya di situs Suku Sastra, supaya kita bisa memantau bersama sejauh mana rekomendasi ini akan diwujudkan,” tuturnya.
Rekomendasi pertama yang disorotinya adalah soal optimalisasi akses pendanaan. Ia menyebut pendanaan masih menjadi tantangan utama bagi komunitas-komunitas sastra, terutama karena kendala administratif.
BACA JUGA : Ini 5 Ketentuan Refund Tiket Kereta yang Dibatalkan KAI Daop 6 Yogyakarta, Dampak Argo Bromo Anggrek Anjlok
BACA JUGA : Kepala BKN Yogyakarta Dikukuhkan, Sri Sultan Dorong Regenerasi ASN Berkualitas
“Banyak komunitas kesulitan mengakses pendanaan karena kurangnya pemahaman administratif, seperti legalitas, penyusunan proposal, hingga pelaporan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: