Hari Kartini dan Hardiknas, Kominfo RI Dorong Peran Talenta Perempuan Menyongsong Indonesia Emas 2045

Hari Kartini dan Hardiknas, Kominfo RI Dorong Peran Talenta Perempuan Menyongsong Indonesia Emas 2045

Kominfo RI adakan talkshow dan workshop di MMTC, Yogyakarta, Kamis, 2 Mei-DOK.-

 

DISWAYJOGJA – Dalam rangka Hari Kartini serta Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Badan Pengembangan SDM , Yogyakarta, Kamis, 2 Mei. Tema yang diusung adalah Enhancing Women’s Digital Talents: Mastering Generative Artificial Intelligence.

 

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam mendorong peran dan peningkatan jumlah talenta perempuan dalam bidang Generative AI. Selain itu, meningkatkan kapasitas telenta digital perempuan dalam penggunaan Generative AI.

 

BACA JUGA:Puncak Hardiknas 2024 di Kabupaten Tegal, Sekda Pesan Optimalkan Perkembangan TIK

“Acara ini digelar secara hybrid serentak di 10 UPT Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan sasaran seribu perempuan talenta digital,” ungkapnya.

 

Menurut Mira, dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045,  diperlukan lompatan dalam waktu kurang 20 tahun, bahwa sebuah lompatan berawal dari inovasi yang berkembang saat ini yaitu teknologi digital.

 

“Teknologi digital bersifat netral tidak memiliki isu gender dan peluang ini harus dapat dimanfaatkan khususnya oleh perempuan,” tegasnya.

 

Mira menekankan agar perempuan Indonesia turut serta mengisi pembangunan melalui teknologi digital. Dimana akses internet saat ini telah merata di seluruh Indonesia dengan akses yang mudah. Tentunya, hal ini menguntungkan bagi banyak perempuan talenta digital. 

 

“Empat puluh lima persen perempuan menggunakan internet untuk bisnis, jika perempuan menggunakan internet maka ada nilai produktivitasnya,” ungkapnya.

 

Mira menyampaikan, pemerintah telah menyediakan akses digital berupa infrastruktur dan program digital. Seperti yang dilakukan Kominfo melalui program Digital Talent Scholarship menggelar pelatihan generative artificial intelligence (GenAI) yang diikuti para perempuan Indonesia secara luring daring.

 

“Semua bisa dipelajari, banyak program dari pemerintah maupun mitra pemerintah untuk melakukan pelatihan, ini adalah kesempatan, peluang bagi perempuan untuk belajar AI. Keikutsertaan perempuan secara aktif dibutuhkan dalam teknologi digital. Tujuan pelatihan ini adalah untuk membekali perempuan agar dapat menguasai keterampilan sekaligus pemahaman dibidang Generative AI,” terangnya.

 

Mira menyampaikan, pada April lalu telah ditandatangani MOU antara Kominfo dengan Microsoft. Pemerintah telah mengevaluasi lebih lanjut seberapa siap AI yang dimiliki, apakah masih atau tidak diperlukan regulasi tambahan dengan mengeluarkan SE mengenai kecerdasan artifisial.

 

“SE ini diperlukan untuk menanggulangi miss issuehoaks, disinformasi, dan deepfake terkait AI,” ungkapnya.

BACA JUGA:Puncak Peringatan Hari Kartini, Sri Paduka; Perjuangan Emansipasi Wanita Masa Kini Harus Lebih dari Kartini

 

Senada dengan Mira Tayyiba, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan, Balai-Balai dan Lembaga Pelatihan dibawah Disnaker banyak menyediakan pelatihan bagi perempuan. Kerjasama dilakukan oleh Disnaker dengan stakeholder untuk menciptakan perempuan enterprenuer melalui program tenaga kerja mandiri, penambahan quota pelatihan dan pemberian akses kepada wanita.

 

“Semua dilakukan untuk mencetak perempuan wirausaha sebagai penggerak ekonomi dan percepatan pembangunan, berbagai kejuruan juga sudah dilakukan adjustment, kami memberikan pelatihan wirausaha. Kami memiliki forum bersama, dengan agenda program magang di industry sebagai media akselerasi untuk menangkap perubahan,” terangnya.

 

Menurut dia, wanita mempunyai potensi yang besar  untuk memberikan sumbangsih yang besar pula. Dia melanjutkan, saat ini perempuan harus maju dengan menyeimbangkan perannya sebagai ibu rumah tangga dan berkarier karena perempuan memiliki potensi yang besar. Ia berharap, tahun 2045 Indonesia memiliki banyak perempuan dengan keahlian dibidang teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: