Bikin Warga Geram, Empat Perangkat Desa Songgom Yang Mundur Dari Jabatan Diduga Masih Terima Gaji

Bikin Warga Geram, Empat Perangkat Desa Songgom Yang Mundur Dari Jabatan Diduga Masih Terima Gaji

PROTES - Perwakilan warga menggeruduk kantor desa Songgom untuk menyampaikan protes terkait empat perangkat desa yang sudah mundur satu tahun lalu namun diduga masih menerima gaji.-ISTIMEWA-

BREBES, DISWAY JOGJA - Puluhan warga Desa Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes, dibuat geram empat perangkat desa setempat, Rabu (10/1). Sebab, ke empat aparat pemerintah desa itu mendadak masuk kantor setelah mengundurkan diri setahun lalu.

Padahal, empat perangkat desa yang mengundurkan diri tersebut diduga terlibat kasus korupsi keuangan desa. Bahkan, mereka mundur dari jabatan atas desakan warga Desa Songgom.

Warga Desa Songgom yang geram, langsung menggeruduk kantor desa setempat untuk menyampaikan protes. Sebab, empat perangkat desa yang mundur jabatannya sudah terisi perangkat desa lainnya.

BACA JUGA : Toko Nada Market di Kecamatan Songgom Terbakar, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

"Tapi setelah setahun mundur, ternyata para mantan perangkat desa itu masuk ke kantor untuk bekerja. Mirisnya lagi, saat mereka tak menjabat perangkat desa, diduga mereka masih menerima gaji atau penghasilan tetap (siltap)," jelas perwakilan masyarakat Mohammad Sobari usai audiensi, Rabu (10/1).

Masyarakat Desa Songgom yang geram, kata dia, tidak bisa memaafkan empat perangkat desa yang mengundurkan diri. Sebab, mereka melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan dengan sejumlah bukti. Yakni, penyalahgunaan anggaran desa dan buruknya pelayanan kepada masyarakat menjadi catatan hitam.

BACA JUGA : Cari Keadilan, Seorang Kakek Asal Songgom Tidur di Depan Pengadilan Negeri Brebes

"Paling parah, ada satu oknum perangkat desa yang empat tahun ini tidak aktif dan tidak menampakkan diri sebagai perangkat desa. Seperti saat rapat musyawarah desa (musdes), tapi mendadak berangkat ke kantor desa. Diduga, oknum itu juga masih menerima gaji atau siltap," terang Sobari.

Sobari menuturkan, aksi warga menggeruduk kantor desa bertujuan meminta kejelasan status empat perangkat desa itu. Terlebih, warga mendesak mereka tidak lagi terlibat dalam pemerintahan desa. Alasannya, sudah membuat kesalahan fatal yang membuat warga kecewa. Jika ke empat perangkat desa tersebut masih nekat bertugas, warga mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran.

"Kami ke kantor desa, untuk minta kejelasan status empat perangkat desa tersebut. Mau adu data kita juga punya valid, mereka melakukan kesalahan. Masyarakat mau kita ketemu di balai desa rembuk bareng," lanjut dia.

Menurut Sobari, tanpa kehadiran empat perangkat desa yang bermasalah itu pemdes sudah berjalan baik. Jika tuntutan warga tidak dipenuhi, maka akan ada demo besar-besaran.

BACA JUGA : Mantap, Dana Desa untuk Kabupaten Brebes Tahun 2024 Ini Naik Jadi Rp 334 Miliar BLT Jalan Terus

"Tanpa empat perangkat yang bermasalah itu, pemdes sudah sangat baik. Karena tujuan kita cuma ingin desa lebih maju," tegasnya.

Sementara itu, Sekcam Songgom Budi Rakhmawan saat dikonfirmasi mengaku sangat mendukung penuh harapan masyarakat Desa Songgom. Menurutnya, hasil audiensi tersebut BPD diminta segera membuat surat resmi kepada pemerintah desa. Selanjutnya, pemerintah desa menindaklanjuti ke pihak kecamatan dan kecamatan menindaklanjuti ke bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: