Lestarikan Budaya, Pernikahan Putra Bungsu Wagub DIY Bakal Digelar Upacara Dhaup Ageng
Gusti Putri didampingi BPH Haryo Kusumo Bimantoro, GPH Indrokusumo dan KRT Radyowisroyobdalam saat jumpa pers Dhaup Ageng di Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, Rabu (03/01/2024).-DOK.-
DISWAYJOGJA – Penikahan Agung atau Dhaup Ageng bakal digelar di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Pernikahan putra bungsu Wakil Gubernur (Wagub) DIY tersebut dilaksanakan di Kagungan Dalem (KD) Bangsal Sewatama Kadipaten Pakualaman pada 7-11 Januari 2024. Dhaup Ageng atau pernikahan agung tersebut merupakan upaya melestarikan budaya.
Diketahui, calon pengantin pria yakni BPH Kusumo Kuntonugroho. Dia merupakan putra bungsu dari Wakil Gubernur (Wagub) DIY, sekaligus pemimpin Kadipaten Pakualaman KGPAA Paku Alam X dan GKBRAA Paku Alam. Sedangkan calon mempelai wanita, Laily Annisa Kusumastuti adalah putri pertama dari Tri Wibowo dan almarhumah Wijayatun Handrimastuti.
BACA JUGA:GKBRAA Paku Alam Minta YWM Lebih Perhatian Kepada Lansia
GKBRAA Paku Alam mengatakan, tema dhaup ageng adalah manifestasi kecerdasan bathara indra. Tema itu diwujudkan dalam motif batik yang dikenakan dalam berbagai rangkaian acara. Bathara Indra yang memiliki karakter cendekiawan, cerdas, dan suka ilmu pengetahuan diharapkan dapat menjadi penuntun kecerdasan pikir dan hati kedua mempelai dalam mengarungi kehidupan sehari-hari.
”Karakter utama Bathara Indra adalah sifat kecendekiawanannya. Perwujudan kecerdasan Bathara Indra inilah yang direpresentasikan dalam sebuah wastra batik dengan motif Indra Widagda atau Indra yang pandai bersumber dari teks Asthabrata dalam naskah kuno Sestradisuhul (1847),” ujar Gusti Putri didampingi BPH Haryo Kusumo Bimantoro, GPH Indrokusumo dan KRT Radyowisroyobdalam saat jumpa pers Dhaup Ageng di Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, Rabu (03/01/2024).
BACA JUGA:Kampung Emas, Pemda DIY Yakni Desa Memliki Potensi sebagai Sentra Pertumbuhan
Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng KRT Radyowisroyo menyampaikan, seluruh upacara dhaup ageng tersebut digelar dalam adat Jawa sebagai upaya merawat dan melestarikan kebudayaan atau nguri-uri kebudayaan. Sebab, banyak aspek budaya yang mungkin sudah tak banyak diketahui masyarakat pada prosesi pernikahan agung tersebut.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Motor Matic Irit Untuk Harian, Jarak Tempuhnya Hingga 70 Km/ Liter
Sejumlah tamu undangan itu termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para pejabat tinggi negara, menteri dan duta besar negara sahabat. "Tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden juga diundang dalam acara ini. Kami juga mengundang 58 kerajaan di Nusantara,” imbuh Gusti Putri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: