Kampung Emas, Pemda DIY Yakni Desa Memliki Potensi sebagai Sentra Pertumbuhan

Kampung Emas, Pemda DIY Yakni Desa Memliki Potensi sebagai Sentra Pertumbuhan

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meyakini bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sentra pertumbuhan.-DOK.-

 

SLEMAN, DISWAYJOGJA – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meyakini bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sentra pertumbuhan. Karena itu, sudah seharusnya pembangunan desa lebih diprioritaskan karena segala potensi ada di desa dan diwujudkan melalui strategi “Desa Mengepung Kota”.

BACA JUGA:Hasil Simulasi Pencoblosan, Surat Suara Terlalu Lebar Hingga Pendaftaran Pemilih Jadi Kendala

 

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY pada Peresmian Kampung Emas Krapyak IX di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman pada Sabtu (23/12) lalu.  Turut hadir pada acara tersebut, Bupati Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo dan Rektor UNY Prof Dr Sumaryanto MKes AIFO.

BACA JUGA:Simulasi Pemilu, Warga Mangkukusuman Protes Tak Bisa Nyoblos

 

Sri Paduka berharap, strategi “Desa Mengepung Kota” dapat mengakselerasi pembangunan desa untuk mengejar kemajuan di perkotaan. ”Kampung Emas atau program ‘UNY Bangun Desa’ digagas sebagai upaya pembangunan desa, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia maupun sumber daya alam pedesaan, agar semakin maju, sejahtera, dan mandiri,” tutur Sri Paduka.

 

Sri Paduka berpesan dalam membangun daerah perlu mengedepankan kolaborasi lintas sektor, seperti halnya yang terjadi di Kampung Emas UNY yang dimaknai sebagai panutan pembangunan 4K khas Jogja, dengan aktor utamanya Kraton, Kampus, Kantor, dan Kampung.

BACA JUGA:Dana Keistimewaan, Terdistribusi ke OPD Pemda DIY dan Kabupaten dan Kota Hingga Kalurahan

 

“Pengembangan Kampung Emas Krapyak IX yang dibina oleh Universitas Negeri Yogyakarta selaras dengan pelaksanaan Reformasi Kalurahan, yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Pemda DIY dan Kabupaten/Kota se-DIY,” sambung Sri Paduka.

 

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, program Kampung Emas yang digagas oleh UNY sebagai bentuk penggabungan kolaboratif antara pemberdayaan masyarakat dan aplikasi keilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kustini menambahkan, tujuan dari program ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, seni, budaya, dan ekonomi masyarakat di Padukuhan Krapyak IX.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemda DIY Gelontorkan BKK Danais Rp1,42 Triliun

 

”Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan UNY dan lembaga masyarakat lainnya, peran aktif para akademis dalam mengembangkan potensi di Kabupaten Sleman tentu sangat kami harapkan untuk terus berlanjut, khususnya dalam membantu pengembangan pariwisata di wilayah Sleman bagian barat,” ungkap Kustini.

 

Pada kesempatan yang sama, Rektor UNY Sumaryanto menerangkan, pengembangan Kampung Emas menelan dana lebih dari Rp3 Miliar. Dana tersebut bersumber dari berbagai pihak. Antara lain UNY, Pemerintah Daerah Sleman, swadaya masyarakat, dan mitra kerja perusahaan.

BACA JUGA:Sri Sultan Dorong Produksi Film RA Kartini, Teguhkan Identitas Pendidikan di DIY

 

Terdapat sembilan program di Kampung Emas ini, yang dinamai ‘Songo Berkah’. Yaitu tahu berkah, olahraga berkah, seni berkah, unggas berkah, sayur buah tani berkah, kuliner berkah, mina berkah, mendo berkah dan puncaknya adalah pendidikan berkah.

 

Sumaryanto menjelaskan, rencana ke depan setelah kampung emas di Seyegan, akan dibuka di Pengasih Kabupaten Kulon Progo, Pajangan Kabupaten Bantul, dan Semanu Kabupaten Gunungkidul. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: