Seorang Pensiunan PNS di Magelang Melapor ke Polisi, Kasus Dugaan Penipuan di Bank Mandiri Taspen

Seorang Pensiunan PNS di Magelang Melapor ke Polisi, Kasus Dugaan Penipuan di Bank Mandiri Taspen

Foto bukti laporan pengaduan ke Polres Magelang Kota. -Magelang Ekspres-

Ada 8 kolam pemancingan yang dimiliki Wiratno, dan setiap bulan menghasilkan pemasukan Rp15 juta. 

Rencana pengembangan usaha adalah untuk membuat resto di area pemacingan. Dengan harapan jika ia sudah pensiun ada kegiatan yang menghasilkan dan  menambah pemasukan.

BACA JUGA:Sebelum Ditembak, Brigadir Joshua Ternyata Sempat Melawan Sambo, Ricky Rizal: Dia Tidak Mau Jongkok

Waktu pertemuan tersebut, dirinya menyampaikan bahwa SK PNS asli miliknya sebagai syarat utama pengajuan kredit tersebut tidak ada karena masih menjadi agunan di BPR Bank Magelang. 

Tetapi pihak bank mengatakan tidak masalah karena dengan fotocopy SK PNS sudah cukup, maka disepakati kredit top up yang akan diajukan sebesar Rp281.900.000.

Kemudian pada 15 Oktober 2018, dirinya  mendapat telepon dari Bank Mandiri Taspen Cabang Magelang untuk datang ke kantornya di Jalan Ahmad Yani Magelang  untuk mencairkan kredit yang diajukan. 

Sesampainya di Bank Mandiri Taspen Cabang Magelang dirinya diminta menandatangani beberapa dokumen termasuk form aplikasi pengajuan pinjaman yang sudah ada isinya di setiap kolom. 

BACA JUGA:Gebyar Malam Tahun Baru di Grand Artos Hotel Magelang, Pesta Kembang Api dan Konser Musik

Selesai urusan administrasi, dirinya diberi uang tunai sebesar Rp29 juta.

Seperti halnya pencairan kredit di tahun 2017, buku tabungan tidak diserahkan kepadanya sehingga dirinya tidak mengetahui berapa sisa tabungan di rekening.

“Tetapi saya tidak keberatan dan berpikir positif toh masih ada dana sebesar Rp136.571.153 yang diblokir Bank Mandir Taspen Cabang Magelang tahun 2018  ditambah Rp158.200.000 dari tabungan yang diblokir bank yang sama tahun 2017.

Sehingga total tabungan saya yang diblokir oleh Bank mandiri taspen Cabang Magelang berjumlah Rp294.771.153. Bisa untuk tambah pesangon saat pensiun pikir saya,” jelasnya.

BACA JUGA:Mayat Mahasiswa Pelembang Ditemukan Tewas di Kebun Karet Kabupaten PALI, Diduga Korban Pembunuhan

Wiratno melanjutkan, memasuki pensiun 1 Februari 2022, dirinya bermaksud untuk mengambil buku tabungan dan ATM untuk mengecek saldo akhir yang ada di buku tabungan. 

Tetapi alangkah kagetnya ketika diberitahu pihak bank bahwa buku tabungan miliknya hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.disway.id