Petani di Sleman Dikenai Biaya Tambahan Saat Pembelian Pupuk Bersubsidi, Begini Penjelasan Dristibutor
Petani Sleman dikabarkan tetap dikenai biaya tambahan saat pembelian pupuk bersubsidi-harianjogja.com-
“Terkait dengan data-data yang dientri dari KTP itu mekanismenya adalah kios mengentri dan di tiap kahir bulan teman-teman PPL memvalidasi atas transaksi itu dan approval atas transaksi yang dientri oleh teman-teman KPL lewat I-Pubers,” kata Lukman.
Sebelumnya, Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto menerangkan kabar adanya biaya tambahan itu terungkap melalui diskusi yang terjadi di media sosial.
BACA JUGA : Punya Manfaat untuk Penderita Diabetes, Pemkot Jogja Kenalkan Bibit Jagung Pulut ke Petani
BACA JUGA : Selamat Tinggal Konvensional, Petani di Bantul Mulai Tanam Padi dengan Mesin Transplanter
Petani yang merasa janggal atas harga pupuk bersubsidi saling mengeluhkan tambahan biaya tersebut. Janu kemudian menggelar rapat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo dan Forum Petani Kalasan.
“Kalau di Gapoktan Tirto Sembodo ada 17 kelompok tani. Anggota kami ada yang kena tambahan biaya itu sejak awal Januari 2025,” kata Janu, Rabu.
Janu menambahkan Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) tersebut telah mengembalikan biaya tambahan tersebut ke beberapa petani terkait dengan total sekitar Rp800.000 pada Rabu (29/1) pagi.
Namun, dia mengaku belum mengetahui petani lain yang mendapat biaya tambahan semacam itu.
BACA JUGA : Petani Sleman Berupaya Lawan Hama Tikus, Gropyokan Massal Hingga Fumigasi
BACA JUGA : Solusi Cuaca Tak Menentu, Petani di Bangunkerto Sleman Diberi Pelatihan Sistem Irigasi Tetes
Pada Rabu sekitar pukul 13.45 WIB, Gapoktan Tirto Sembodo, Distributor, dan perwakilan PT Pupuk Indonesia kemudian menggelar pertemuan guna membahas hal tersebut.
“Paling tidak itu menjadi peringatan bagi semua KPL. Mungkin hanya di Tirtomartani saja yang mencuat kasusnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com