Jelang Dhaup Ageng di Kadipaten Pakualaman, Gusti Putri Ciptakan 11 Motif Batik

Jelang Dhaup Ageng di Kadipaten Pakualaman, Gusti Putri Ciptakan 11 Motif Batik

Gusti Putri yang merupakan istri Wakil Gubernur (Wagub) DIY memperkenalkan 11 varian motif batik Indra Widagda.-DOK.-

DISWAYJOGJA – Gusti Putri yang merupakan istri Wakil Gubernur (Wagub) DIY memperkenalkan 11 varian motif batik Indra Widagda. Secara khusus, batik tersebut diciptakan Permaisuri Adipati Pakualaman KGPAA Paku Alam X, GKBRAA Paku Alam untuk rangkaian prosesi pernikahan putra bungsunya BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti.

Adapun 11 varian motif batik yang dipakai dalam Dhaup Ageng yaitu Indra Widagdo, Indra Widagda Jatmika, Indra Widagda Trajutresna, Indra Widagda Wariga Adi, Parang Indra Widagda, Parang Indra Palupi, Indra Widagda Dipta Sentana, Indra Widagda Mitra Rumpaka, Indra Widagda Abdya Rumpaka, Indra Widagda Sentana Puraksa, dan Indra Widagda Kusumastuti.

BACA JUGA:Pakualaman Yogyakarta Bakal Gelar Dhaup Ageng, Beginilah Rangkaian Prosesinya

Pernikahan tersebut menggunakan prosesi Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman yang dilaksanakan di Kagungan Dalem (KD) Bangsal Sewatama Kadipaten Pakualaman pada 7 hingga 11 Januari 2024.

”Saya waktu itu berpikir karena saya memang pembatik, jadi setelah anak pertama menikah pasti anak saya nomor dua juga akan menikah, terlepas siapa pun calon istrinya. Dengan demikian, saya punya keinginan membuat kampuhnya, karena waktunya cukup lama. Awalnya membuat goresan pada kain sepanjang 6 meter dan lebar 2,8 meter untuk kakung serta panjang 5,5 meter untuk putri,” tutur Gusti Putri saat jumpa pers untuk mengenalkan motif kain batik yang akan digunakan dalam acara Dhaup Ageng.

Gusti Putri menyampaikan, membuat prada berupa hiasan berwarna emas pada kain batik menggunakan lembaran emas murni 24 karat khusus untuk busana Dhaup Ageng putra bungsunya. Sebelum proses membatik, Gusti Putri juga menggelar prosesi wilujengan atau berdoa dan meminta izin kepada para leluhur. Selain itu, Gusti Putri ingin mensosialisasikan filosofi atau ajaran yang ada di dalam naskah kuno tersebut melalui media batik.

BACA JUGA:Lestarikan Budaya, Pernikahan Putra Bungsu Wagub DIY Bakal Digelar Upacara Dhaup Ageng

"Motif batik Indra Widagda atau Indra yang pandai diciptakan berdasarkan iluminasi Bathara Indra dalam naskah Sěstradisuhul dan Sěstra Agěng Adidarma. Wastra batik tersebut merupakan representasi dari tema Dhaup Ageng “Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra” yang pembuatannya memakan waktu setidaknya dua tahun," terangnya.

Menurut Gusti Putri, karakter Bathara Indra memiliki kecocokan dengan BPH Kusumo Kuntonugroho. Sebab, anak bungsu Wagub DIY itu juga suka belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan serta lulus dari program sarjana di Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM dan pendidikan master di Departemen Bioteknologi Osaka University, Jepang. Pria dengan nama kecil Raden Mas Bhismo Srenggoro Kunto Nugroho ini tengah menempuh program doktoral di Departemen Bioteknologi Osaka University saat ini.

BACA JUGA:Kapolda DIY Kerja Sama dengan Pemda, Pemkab, dan Keraton Yogyakarta

”Padahal, anak saya itu dari kecil sampai kuliah adalah anak band, rambutnya gondrong. Tapi, di balik kesukaan dia ngeband, ternyata dia senang belajar. Sekarang Mas Bhismo masih belajar di Osaka University untuk S-3. Itulah kenapa saya memakai tema Bathara Indra pada dhaup ageng pernikahan anak saya yang kedua,” jelas Gusti Putri. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: