Sri Sultan HB X Pilih Nama Jembatan Kabanaran, Gantikan Jembatan Pandansimo

Sri Sultan HB X Pilih Nama Jembatan Kabanaran, Gantikan Jembatan Pandansimo

Sejumlah warga melintas di kawasan jembatan Pandansimo pada Senin (29/9/2025) yang kini berubah nama menjadi jembatan Kabanaran, yang dipilih langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Para pengikutnya memberikan gelar panjang, namun ia kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Kabanaran.

Nama Kabanaran disematkan karena desa itulah yang menjadi pusat kekuatan Pangeran Mangkubumi—tempat berdirinya kraton sementara yang dilengkapi dengan pertahanan, pemukiman, pasar, hingga penyelenggaraan Garebeg Mulud pada 20 Februari 1750. 

Kabanaran pada masa itu berkembang menjadi pusat aktivitas pasukan Mangkubumi dan tempat berkumpulnya para pemimpin wilayah yang menyatakan kesetiaan kepadanya.

BACA JUGA : Sultan HB X Sebut Jembatan Pandansimo Harus Jadi Ikon Wisata Baru, Bukan Sekadar Penghubung

BACA JUGA : Uji Coba Jembatan Pandansimo Dimulai, Akses Bantul–Kulon Progo Makin Mudah

Penyebutan “Sunan Kabanaran” terus melekat hingga tahun 1755, saat Pangeran Mangkubumi berpindah ke Ambarketawang dan mengubah gelarnya menjadi Sultan Hamengku Buwono I setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti.

Nama yang Menghubungkan Masa Lalu dan Pembangunan Masa Kini

Pemda DIY berharap penamaan Jembatan Kabanaran tidak hanya menjadi identitas fisik, tetapi juga membawa nilai filosofis perjalanan sejarah Mataram dan kepemimpinan Pangeran Mangkubumi.

“Nilai perjuangan dan ketangguhan Pangeran Mangkubumi di Kabanaran diharapkan mampu memberi makna bagi pembangunan saat ini,” kata Ditya.

Jembatan Kabanaran kini berdiri sebagai penghubung penting antara dua kabupaten, sekaligus simbol pengikat sejarah yang terus dihidupkan dalam pembangunan infrastruktur di DIY.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Jembatan Kabanaran, Rabu (19/11/2025), sebagai jalur transportasi selatan Jawa. 

BACA JUGA : Dishub Bantul: Jembatan Pandansimo Jadi Urat Nadi Baru Mobilitas Selatan Yogyakarta

BACA JUGA : Jembatan Pandansimo, Ikon Baru DIY Satukan Bantul-Kulon Progo dan Jadi Magnet Ekonomi-Wisata

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan pentingnya lokasi peresmian dilakukan di Jembatan Kabanaran karena memiliki nilai sejarah yang kuat.

"Hari ini kita sedang berada di Jembatan Kabanaran, Desa Kabanaran yang terletak di dua kabupaten yaitu Kulon Progo dan Bantul," terangnya. 

Menurutnya, pembangunan ini bukan hanya konstruksi fisik, tetapi representasi program negara. Secara keseluruhan, total proyek infrastruktur yang diresmikan hari ini mencakup dua jembatan, dua underpass, dan satu flyover dengan total panjang 51 kilometer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait