52 Calon Rebut Kursi Dewan Pendidikan Sleman, Disdik Tekankan Pentingnya Aspirasi Masyarakat

Lebih jauh, Ia menekankan bahwa peran Dewan Pendidikan harus diperkuat agar benar-benar menjadi corong suara masyarakat. 

Dengan begitu, aspirasi dari siswa, orang tua, guru, hingga komunitas pendidikan lainnya bisa terwadahi secara berimbang. Hal ini juga menciptakan pola komunikasi dua arah yang sehat antara masyarakat dan pemerintah.

"Kami berharap Dewan Pendidikan menjadi corong aspirasi yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka harus mendengar, memahami, lalu meneruskan masukan itu dengan cara yang tepat,” ujarnya.

Tidak hanya sebagai penyambung aspirasi, Dewan Pendidikan juga dibebani tanggung jawab untuk menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala. 

Laporan tersebut wajib disampaikan kepada Bupati Sleman sebagai bentuk pertanggungjawaban publik. Dengan demikian, kerja-kerja Dewan dapat diawasi dan dievaluasi secara berkala oleh pihak eksekutif.

BACA JUGA : QRIS TAP Sektor Transportasi Dimulai di Yogyakarta, Sri Sultan Sebut Digitalisasi Budaya

BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Bukan Lagi Milik Warga Yogya Saja, Tapi Dirayakan Secara Nasional

“Hasil dari tugas-tugas Dewan Pendidikan wajib dilaporkan kepada Bupati. Jadi ada mekanisme pertanggungjawaban yang jelas dan terukur,” tambahnya.

Adapun proses seleksi dilakukan oleh panitia independen yang melibatkan unsur masyarakat. Keterlibatan publik dalam proses ini dianggap krusial demi menjamin objektivitas dan kualitas hasil akhir. 

Dinas Pendidikan Sleman berharap, dengan kolaborasi yang semakin solid antara dewan dan pemerintah, kualitas pendidikan di kabupaten ini dapat meningkat secara merata dan berkeadilan. 

Fokus utamanya adalah mewujudkan akses pendidikan yang inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat lokal.

Sumber: