Kurikulum Gizi Bakal Jadi Wajib di Sekolah, Sleman Minta Libatkan Ahli Kesehatan
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi, menilai kurikulum gizi dapat mendukung program Makanan Bergizi Gratis jika melibatkan ahli gizi dan OPD kesehatan.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi, menilai rencana pemerintah menjadikan gizi sebagai bagian kurikulum sekolah dapat melengkapi upaya pendampingan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, ia menekankan bahwa implementasi teknis tetap perlu melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terutama yang berkompeten di bidang kesehatan.
“Karena memang ada ahli gizi, ada juga yang terkait kesehatan, dan lain sebagainya. Jadi kalau kurikulum gizi itu mau mendukung, nanti tinggal dilihat dari sisi apa. Intinya, itu bisa melengkapi dalam hal pendampingan makanan untuk anak-anak sekolah,” katanya, Jumat (3/10/2025).
Meski demikian, ia mengaku pihaknya belum secara detail membahas wacana penerapan kurikulum gizi.
Menurutnya, diperlukan kajian lebih lanjut agar penerapan kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan sekolah.
“Ya, nanti dilihat dulu seperti apa. Karena saya sendiri belum berdiskusi soal kurikulum gizi itu,” ujarnya.
BACA JUGA : Keracunan Bayangi Program Makan Bergizi Gratis, Bupati Bantul Tuntut Evaluasi Nasional
BACA JUGA : Kasus Keracunan Merebak, Bupati Sleman Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Tak Akan Dihentikan
Ia menambahkan, apabila kurikulum tersebut diberlakukan, sekolah akan diberikan pemahaman dasar mengenai gizi dan kualitas makanan.
Pemahaman ini dinilai penting agar guru dan tenaga kependidikan dapat mendukung pengawasan makanan yang diberikan kepada siswa.
“Kalau memang diberlakukan, sekolah akan diberikan pemahaman tentang gizi dan makanan yang disediakan untuk anak-anak. Kemudian Dinkes juga akan mendampingi,” jelasnya.
Menurutnya, pelibatan instansi teknis seperti Dinas Kesehatan menjadi kunci dalam memastikan makanan bergizi yang diberikan kepada siswa benar-benar memenuhi standar kesehatan.
“Jadi memang harus OPD teknis yang mendampingi,” tuturnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan agar keamanan pangan dan gizi dijadikan mata pelajaran wajib dalam kurikulum sekolah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: