379 Siswa Sleman Diduga Keracunan Program MBG, Pemkab Tegaskan SOP dan Koordinasi Ketat

SLEMAN, diswayjogja.id  - Kasus dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Yogyakarta, terus meningkat. 

Hingga Jumat malam, (15/8/2025), tercatat 379 siswa mengalami gejala keracunan, naik signifikan dari sebelumnya 212 siswa. 

Mayoritas korban ditangani di Puskesmas, sementara sebagian lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Susmiarto, mengatakan pemerintah daerah serius menanggapi kasus ini dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. 

BACA JUGA : Keracunan Massal MBG Sleman Melonjak, Bupati: Saatnya Evaluasi Total

BACA JUGA : Keracunan Massal Siswa Sleman Meningkat, 379 Terdampak Usai Program MBG

“Kemarin baru kami menyampaikan persepsi teman-teman dulu, seberapa jauh teman-teman itu, kalau ada seperti ini dinas kesehatan seperti apa, dinas pendidikan seperti apa,” katanya saat ditemui di Kantor Sekda Sleman, Rabu (20/8/2025).

Ia menambahkan, koordinasi dengan Badan Geologi Nasional (BGN) juga dilakukan untuk memetakan peran setiap pihak. 

“Ya, nanti, kemarin juga kita koordinasi dengan BGN. Kan, karena BGN ini baru mau dibentuk di tingkat Kabupaten, makanya minggu-minggu ini baru dilantik,” jelasnya.

Ia menegaskan, pembagian tugas antara Pemda, BGN, sekolah, dan orang tua harus jelas agar penanganan kasus serupa dapat berjalan efektif. 

“Sehingga nanti akan kita komunikasikan seberapa jauh peran BGN, BGN yang di daerah, terus Pemda seperti apa. Jadi, kalau ada kasus-kasus itu, kami harus berbuat apa, BGN harus berbuat apa, sekolah harus berbuat apa,” ujarnya. 

Selain koordinasi resmi, Ia menyebut inisiatif dari orang tua dan sekolah juga membantu meminimalkan dampak keracunan. 

“Meskipun kemarin sudah ada komunikasi dengan sekolah, ada orang tua yang ikut berinisiatif juga,” ucapnya.

Tegaskan SOP Penanganan MBG 

Pemkab Sleman menegaskan mekanisme penanganan kasus dugaan keracunan makanan program MBGharus jelas dan transparan.

Sumber: