BPPTKG: Suplai Magma Masih Berlangsung, Risiko Awan Panas Merapi Tinggi
Aktivitas Gunung Merapi meningkat dengan munculnya awan panas guguran sejauh 1 km ke arah barat daya pada Minggu (30/11/2025), BPPTKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi lahar akibat hujan di puncak Merapi.--dok. BPPTKG
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada fase tinggi dalam periode 28 November–4 Desember 2025.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyampaikan bahwa suplai magma menuju permukaan masih berlangsung sehingga meningkatkan risiko terjadinya awan panas guguran di area rawan.
“Aktivitas erupsi efusif masih cukup tinggi. Status aktivitas Merapi saat ini ditetapkan pada tingkat Siaga,” ujar Agus dalam laporan resminya, Jumat (5/12/2025) malam.
Awan Panas Teramati Tiga Kali, Guguran Lava Puluhan Kali
Sepanjang periode pemantauan, Merapi tercatat mengeluarkan tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya, tepatnya menuju hulu Kali Krasak.
BACA JUGA : Merapi Luncurkan Awan Panas 1 Km, BPPTKG: Waspadai Lahar Saat Hujan di Puncak
BACA JUGA : Merapi Status Siaga, 5 Kali Awan Panas Tercatat Sepekan Terakhir
Selain itu, petugas juga mengamati 53 kali guguran lava menuju Kali Krasak, 18 kali ke arah Kali Bebeng, serta 23 kali ke hulu Kali Sat/Putih, semuanya dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Secara visual, cuaca di sekitar Merapi cenderung cerah pada pagi dan malam hari, namun berkabut saat siang dan sore. Asap berwarna putih dengan tekanan lemah tampak keluar dari puncak, dengan tinggi antara 20–150 meter.
Analisis morfologi dari kamera Deles5 dan Babadan2 menunjukkan adanya perubahan kecil pada Kubah Barat Daya akibat pertumbuhan volume dan guguran lava.
Sementara Kubah Tengah tidak mengalami perubahan signifikan. Berdasarkan foto udara 30 Oktober 2025, volume Kubah Barat Daya tercatat 4.308.700 m³, sedangkan Kubah Tengah 2.368.800 m³.
BACA JUGA : Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Pagi Ini, Jarak Luncur Capai 1,5 Km
BACA JUGA : BPPTKG Tegaskan Video Awan Panas Merapi 26 November Hoaks
Kegempaan Masih Tinggi, Suplai Magma Berlanjut
Data seismik BPPTKG mencatat 3 kali gempa awan panas guguran (APG), 1 gempa vulkanik dangkal (VTB), 452 gempa fase banyak (MP), 1 gempa low frequency (LF), 620 gempa guguran (RF), dan 8 gempa tektonik (TT). Intensitas kegempaan ini relatif setara dengan pekan sebelumnya.
Pemantauan deformasi menggunakan EDM dan GPS menunjukkan kondisi stabil tanpa perubahan signifikan. Sementara itu, hujan dengan intensitas tertinggi mencapai 11,64 mm/jam terpantau di Pos Kaliurang pada 30 November 2025, namun belum menimbulkan aliran lahar.
Potensi Bahaya Masih Meluas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: