Ngaku Dokter di Aplikasi Kencan, Mahasiswi Tertipu hingga Ratusan Juta
Polda DIY menunjukkan sejumlah barang bukti di Mapolda DIY, Kamis (26/6/2025), dalam pengungkapan kasus penipuan lewat aplikasi kencan, di mana pelaku mengaku sebagai dokter.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Sejumlah mahasiswi di berbagai kota menjadi korban penipuan oleh pelaku berinisial MSP (29), asal Bandung, Jawa Barat, hingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Dirreskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Wirdhanto Hadicaksono, mengungkapkan, sejumlah korban merupakan mahasiswi dari berbagai kota diantaranya Yogyakarta, Malang dan Magetan.
Dalam kasus love scamming ini, terjadi melalui komunikasi secara daring dalam rentang waktu November 2023 hingga September 2024, dengan menggunakan aplikasi kencan Bumble.
Pelaku MSP menyamar sebagai dokter dengan nama Christian Kwon, dengan membangun hubungan emosional dengan para korban, lalu melakukan penipuan finansial secara bertahap.
BACA JUGA : Ojol Ngaku Auditor OJK, Tipu Mahasiswi hingga Rp36 Juta Lewat Aplikasi Pinjaman
BACA JUGA : 13 Ribu Miras Tak Berizin Disita Polisi, 36 Tersangka Diamankan Polda DIY
"Korban yang merupakan seorang mahasiswi, menggunakan aplikasi Bumble yang merupakan aplikasi kencan online. Di situ, korban tertarik kepada seorang laki-laki, dengan profil yang menyampaikan bahwa dirinya adalah seorang dokter dan pernah bekerja di Rumah Sakit Siloam Jogja," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Kamis (26/6/2025).
Bermula dari aplikasi kencan itu, sejumlah korban tertarik dengan profil laki-laki dan melakukan komunikasi dalam kurun waktu kurang lebih dalam satu tahun.
"Untungnya, korban tidak terjerat untuk melakukan video call seks ataupun video call yang memperlihatkan bagian-bagian sensitif kewanitaan," ujar Wirdhanto.
Namun tersangka tak kehabisak akal untuk terus melakukan bujuk rayu dan memainkan emosi dari korban, bahwa yang bersangkutan akan bunuh diri hingga meminta belas kasihan.
BACA JUGA : Gedung Mapolda DIY Bakal Dibangun di Godean, Sri Sultan Ingatkan Sumbu Filosofi
BACA JUGA : Kasus Premanisme Tertinggi, Polda DIY Tangkap 53 Orang dalam Operasi Pekat Progo 2025
Sehingga akhirnya, lanjut Wirdhanto, karena korban sepertinya memang sudah memiliki emosi yang kuat atau ketertarikan dengan pelaku, akhirnya mau terus membantu pelaku.
"Pelaku mengancam kalau mau bunuh diri kalau tidak dibantu, karena ternyata pelaku pun berharap bisa melunasi penjualan apartemennya. Sehingga kalau misalnya nanti apartemen itu terjual, nanti akan mengembalikan hutang-hutang dari korban," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: