Ajak Pelajar Hindari Pertikaian, Disdikbud Kota Tegal Akan Putar Jingle Ayo Rukun di Tiap Sekolah

Ajak Pelajar Hindari Pertikaian, Disdikbud Kota Tegal Akan Putar Jingle Ayo Rukun di Tiap Sekolah

MENYAMPAIKAN - Plh Kepla Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal Dewi Umaroh menyampaikan tentang rencana akan diputarkanya jingle ayo rukun dikantornya.-MEIWAN DANI RISTANTO/RADAR TEGAL -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal mengajak pelajar agar nyaman bersekolah dan menghindari pertikaian. Ajakan itu akan dikemas juga melalui Jingle Ayo Rukun yang akan diputar di setiap sekolah.

Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal Dewi Umaroh menjelaskan, pendidikan anak bukan hanya menjadi tugas guru, tetapi melibatkan peran aktif orang tua dan masyarakat secara luas.

BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan di Lingkungan Sekolah, Pemangku Kebijakan Tiga Daerah Integrasikan Kurikulum Anti Narkoba

”Pengawasan anak tidak hanya menjadi tugas guru sebagai pendidik, tetapi yang paling bertanggung jawab adalah orang tua,” kata Dewi Umaroh dikantornya, Kamis, 6 Juni 2024 lalu.

Dewi mengatakan, saat anak-anak sudah berada di rumah, orang tua atau pihak keluarga yang harus mengawasi dan mengontrol. Dengan demikian, anak tidak salah pergaulan, maupun bertindak di luar aturan. Misalnya perundungan, tawuran, dan lain sebagainya.

”Sebagai langkah awal untuk menjaga kerukunan, Disdikbud Kota Tegal memiliki rencana untuk memperdengarkan Jingle Ayo Rukun di sekolah-sekolah,” terangnya.

Jingle Auo Rukun diciptakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengajak pelajar rukun satu sama lain. Melalui Jingle Ayo Rukun diharapkan tidak ada lagi perundungan, ataupun tawuran, tetapi fokus mengemban ilmu demi masa depan para pelajar.

”Dari lirik jingle Ayo Rukun kita akan tahu pentingnya menjaga kerukunan, bersekolah dengan nyaman. Tentunya semua itu juga akan dirasakan sendiri oleh para pelajar,” ujarnya.

BACA JUGA:Waspada Predator Anak, DP3KB Brebes Gencarkan Stop Kekerasan Seksual

Upaya lainnya, pihaknya juga sudah memberikan pembinaan, sosialisasi dan telah membentuk tim pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan.

”Sudah dibentuk di setiap sekolah dari jenjang PAUD, TK SD dan SMP hingga tingkat Kota. Saya juga meminta anak-anak atau pelajar agar jangan mudah terprovokasi ucapan netizen yang kerap muncul di media sosial (medsos),” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: