Penambangan Pasir Picu Kerusakan Bangunan di Sungai Progo, Warga: Penegakan Hukum Solusinya
Kondisi jebolnya bangunan dan groundsill Sungai Progo-harianjogja.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Aktivitas penambangan pasir secara masif dituding menjadi biang ambrolnya groundsill dan bangunan dam di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan.
Dengan jebolnya bangunan groundsill, arus Sungai Progo yang kini semakin deras lantaran sedimen pasir yang langsung hanyut ke muara, mengancam dua bangunan jembatan di sisi utara groundsill, yakni Jembatan Progo lama dan baru.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Pelestari Sungai Progo, Agung Prastawa. Warga Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur tersebut memang menjadi salah seorang yang sejak lama menolak adanya praktik penambangan pasir di Progo, terutama praktik yang menggunakan mesin sedot pasir.
Bahkan, kata dia, penggunaan mesin sedot, dampaknya lebih mengeringkan ketimbang menggunakan backhoe.
BACA JUGA : DAM Sungai Progo Jebol, Kepolisian Bantul Tutup Jembatan Srandakan 1 dari Kulon Progo
BACA JUGA : DAM Sungai Progo Jebol, Menteri PU Berencana Tutup Akses Penambangan Material Pasir
“Meski saya juga tidak menoleransi praktik penambangan pasir apapun itu,” kata dia kepada Harianjogja.com, Kamis (30/1/2025).
Dia menjelaskan, penggunaan mesin sedot membuat volume dan radius pasir yang terangkat ke permukaan menjadi susah dikontrol.
“Meski dilakukan lebih dari 1 km tiang pancang jembatan, bukan tidak mungikin dampak penggunaan mesin sedot pasir bisa sampai mendekati jembatan,” kata dia.
Setidaknya, kata dia, pertanda akan hal itu sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2019, pihaknya pernah melaporkan kepada pihak terkait ihwal kretekan yang terjadi struktur bangunan dam, baik yang berada di barat maupun timur Sungai Progo.
BACA JUGA : Tujuh Sungai Tercemar Zat Kimia, Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul
BACA JUGA : Debit Air Sungai Menurun, Petani Desa Kalinusu Brebes Semakin Kesulitan
Itulah sebabnya, keputusan pemerintah untuk melarang total aktivitas penambangan pasir di Sungai Progo adalah sangat tepat.
“Karena jika terus dibiarkan [operasional penambangan pasir], dua jembatan itu akan jadi korban. Belum lagi bangunan lainnya di sisi utara, seperti misalnya jembatan dan Dam Kamijoro,” ucap Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com