Imbas Bencana di Bebebera Wilayah, Pakar Geologi dari UGM Beri Tips Tanda-Tanda Tanah Longsor
Pakar Geologi UGM beri tips akan tanda-tanda terjadinya tanah longsor-Foto by Tribunnews-
JOGJA, diswayjogja.id - Pakar Ilmu Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan tips mengenali tanda-tanda wilayah rawan longsor.
Hal ini menyusul banyaknya wilayah di tanah air yang mengalami longsor akibat hujan deras yang berlangsung lama.
Penyebab utama dari kejadian tanah longsor ini, menurut akademisi, dipengaruhi curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Mengacu pada data hujan dari satelit diperkiraan telah terjadi hujan beberapa hari sebelum kejadian longsor dengan intensitas hujan ada yang mencapai 93 mm/hari.
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa curah hujan 30 mm per hari atau 63 mm per tiga hari bisa memicu longsor di Pulau Jawa.
Kondisi lingkungan juga memiliki kemungkinan berpengaruh terhadap kejadian longsor ini seperti perubahan fungsi lahan.
BACA JUGA : Penambangan Pasir Picu Kerusakan Bangunan di Sungai Progo, Warga: Penegakan Hukum Solusinya
BACA JUGA : Gudang Toko Elektronik di Sleman, Dicuri 15 Karyawannya Sendiri Senilai Rp500 Juta
Pentingnya Lakukan Mitigasi Bencana
Dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof Wahyu Wilopo, mengatakan kejadian bencana longsor di Pekalongan ini ini mengingatkan semua pihak tentang pentingnya melakukan kegiatan mitigasi khususnya pada bencana yang dipicu oleh kondisi hidrometeorologi seperti longsor, banjir ataupun angin ribut yang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
“Jumlah dan dampaknya makin meningkat akibat dipicu adanya perubahan iklim global,” kata Wahyu, Jumat (31/1/2025).
Soal penyebab kejadian longsor ini, diakui Wahyu Wilopo akibat lokasinya yang berada di kaki lereng juga dijumpai morfologi kipas kolovial (Sedimen lepas) dengan kemiringan lereng yang cukup terjal dan material yang agak lepas.
“Batuan yang menyusun Petungkriyono adalah batuan vulkanik dan juga endapan hasil runtuhan pada masa lampau yang terdiri dari lempung sampai bongkah,” katanya.
Struktur Geologi di Daerah Longsor
Ia menjelaskan, struktur geologi di daerah ini ditemukan beberapa patahan baik patahan normal maupun geser.
“Kondisi ini mempercepat proses pelapukan yang ada sehingga membentuk endapan tanah yang tebal pada beberapa tempat,” ungkap Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com