Waspada Predator Anak, DP3KB Brebes Gencarkan Stop Kekerasan Seksual
GENCAR - Edukasi dan sosialisasi stop kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak terus digencarkan melalui kesehatan reproduksi remaja di sekolah.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -
BREBES, DISWAYJOGJA - Masih banyaknya temuan kasus kekerasan seksual terhadap anak, pelakunya didominasi orang terdekat di lingkungan sekitar. Hal itu, berdasarkan evaluasi dan analisis kasus yang ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Brebes.
Harapannya, masyarakat dan orang tua diminta lebih waspada serta berhati-hati dengan tindakan perilaku seksual menyimpang.
BACA JUGA:Pj Bupati Brebes Iwannudin Iskandar Makan Bareng Anak-anak dan Bumil di Bulusari
Kepala DP3KB Brebes Akhmad Ma'mun menyampaikan, banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual masih menimpa anak. Harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, khususnya orang tua. Sebab, perilaku seksual menyimpang yang dialami pelaku justru banyak memanfaatkan peluang kesempatan.
"Artinya, predator anak tidak bisa dianggap remeh. Karena, efek dan kerugian yang ditimbulkan pelaku pelecehan seksual sangat merusak masa depan korban," terangnya, Jumat, 7 Juni 2024.
Berbagai modus dan iming-iming, lanjut Ma'mun, masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual terhadap anak. Apalagi, hampir semua korbannya masih polos dan awam sehingga mudah tergiur perangkap predator.
BACA JUGA:Kenakalan Remaja Marak di Kabupaten Tegal, RPA Kampanye Stop Kekerasan
Namun, semua modus maupun kedok predator anak bisa dicegah secara masif. Khususnya, dengan memberikan edukasi, pemahaman serta sosialisasi kepada semua anak-anak.
"Edukasi penting, meliputi larangan agar semua bagian tubuh tidak mudah disentuh orang lain. Kemudian, menolak ajakan dari orang terdekat untuk bermain berduaan, hingga ajarkan anak agar lebih terbuka dan bercerita," jelasnya.
BACA JUGA:Cegah dan Antisipasi Kekerasan di Sekolah, Brebes Bentuk Satgas TPPK
Sementara itu, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Fatkhiyaturrohmah menambahkan, untuk lebih mengoptimalkan komunikasi, informasi dan edukasi predator anak. Pihaknya mengaku, terus menggandeng PPT Tiara, Satgas PPA, Forum Anak, hingga aktifis perempuan dan anak. Yakni, menggelar roadshow sosialisasi dan edukasi tentang waspada predator anak.
"Termasuk, menegaskan edukasi larangan untuk anak agar tidak sembarangan menyentuh bagian tubuh. Tak terkecuali, imbauan menolak melakukan atau menjadi obyek sentuhan orang lain," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: