Korban Tanah Bergerak di Sirampog Brebes Kesulitan Material Bangun Huntara

Korban Tanah Bergerak di Sirampog Brebes Kesulitan Material Bangun Huntara

MATERIAL BEKAS- Warga dibantu relawan terpaksa membangun Huntara bagi korban tanah bergerak dengan menggunakan material bekas.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

SIRAMPOG, DISWAYJOGJA - Puluhan kepala keluarga (KK) warga relokasi bencana tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog terpaksa menjalani Ramadan tahun ini secara berbeda. Saat ini, mereka tengah berupaya membangun kembali rumah di lokasi Hunian Sementara (Huntara) yang dilakukan secara swadaya oleh warga.

Salah seorang warga Naim, 55, yang ditemui di lokasi huntara, mengatakan, dia dan juga warga lainnya masih kesulitan untuk tinggal lebih lama di lokasi pengungsian. "Tidak enak juga terlalu lama berada di pengungsian, apalagi saat ini kita sedang jalan puasa dan sebentar lagi lebaran," ungkapnya, Kamis, 14 Maret 2024.

BACA JUGA:48 Rumah Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Sirampog Brebes, 4 Rusak Parah

Dalam membangun huntara, warga melakukannya dengan memanfaatkan sisa bangunan rumah yang sebelumnya rusak akibat bencana tanah bergerak. Namun hal tersebut tidak mencukupi, sebab tidak banyak material yang dapat dimanfaatkan karena kondisi yang sudah rusak.

”Rata-rata perekonomian warga hanya didapat dari bekerja sebagai buruh. Kami merasa berat untuk membangun rumah, jangankan untuk beli material bangunan, bisa bertahan hidup kondisi seperti ini saja sudah beruntung," keluhnya.

Karena itu warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Brebes dapat membantu kebutuhan sarana lainya untuk warga yang menempati lahan Huntara. Pemerintah Desa Sridadi membenarkan kondisi masih belum terpenuhinya sejumlah sarana bagi warga yang tinggal di pemukiman baru tersebut, pihaknya telah menyampaikan hal tersebut melalui pengusulan ke tingkat Kabupaten.

Kepala Desa Sridadi Sudiryo menyatakan, pendirian huntara masih kekurangan bahan material. Huntara dibuat dengan material bekas bongkaran dan tidak semuanya dapat dipakai lagi.

”Di sini juga warga mengalami kendala, karena untuk membangun rumah warga menggunakan biaya sendiri tidak memungkinkan," kata Diryo.

BACA JUGA:Pasang Alat Pendeteksi Pergerakan, Wilayah Rawan Tanah Bergerak Tingkatkan Kewaspadaan

Kades mengataan, bencana alam tanah bergerak di desanya tersebut mengakibatkan 78 rumah rusak sehingga 56 diantaranya terpaksa dibongkar karena rawan roboh.

"Akibat bencana tersebut, juga terdapat 238 jiwa mengungsi," imbuhnya.

Sementara Koordinator Satgas PB BPBD Brebes Pos Aju Bumiayu, Budi Sujatmiko mengatakan, pembangunan Huntara ini sudah dilakukan semenjak pekan lalu dan diharapkan bisa selesai menjelang Lebaran nanti.

BACA JUGA:Lagi, Tanah Bergerak di Brebes Rusak 5 Rumah

Untuk keseluruhan diperlukan 56 unit Huntara. Hanya saja baru 23 diantaranya yang sudah memiliki kejelasan lahan. Dimana ada yang atas lahan milik sendiri dan juga sewa," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: