Dinkes Brebes Mencatat 45 Persen Lelaki Suka Lelaki dan PSK Rentan Tertular HIV/ AIDS
MAPPING - Tim program HIV AIDS Dinkes menggelar rakor VCT menyasar semua titik rawan penyebaran komunitas LSL dan PSK.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -
BREBES, DISWAYJOGJA - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mencatat, sebanyak 45 persen komunitas Lelaki Suka Lelaki (LSL) dan Pekerja Seks Komersil (PSK) rentan tertular HIV/ AIDS. Hal itu, dibuktikan dengan adanya temuan 137 kasus baru HIV/ AIDS sepanjang Tahun 2023.
Hasilnya, dari total 137 ODHA didominasi LSL berstatus temuan kasus baru. Sedangkan, 35 ODHA dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi dan komplikasi HIV/ AIDS.
Sekretaris Dinkes Brebes Imam Budi Santoso menyampaikan, berdasarkan klasifikasi penderita HIV/ AIDS dengan total 1.502 kasus hasil penjaringan VCT sejak 2006 hingga akhir 2023. LSL dan PSK, dengan kategori usia remaja dan produktif masih mendominasi temuan ODHA. Sepanjang 2023, hasil Voluntary Counseling and Testing menjangkau 26.676 jiwa.
BACA JUGA:Komunitas Lelaki Suka Lelaki Rentan Tertular HIV/AIDS, di Brebes Ditemukan 137 Kasus Baru
"Dari total 137 kasus baru ODHA sepanjang 2023, 45 persen penderitanya masuk kategori LSL dan PSK. Tapi, semuanya dipastikan dalam pendampingan pengobatan," ungkapnya, Minggu, 25 Februari 2024.
Berdasarkan hasil VCT 26.676 orang, lanjut Imam, sebanyak 137 dinyatakan positif terpapar HIV/ AIDS. Termasuk, 35 ODHA diantaranya meninggal dunia. Bahkan, 126 penderita tersebut sudah menjalani pengobatan ARV. Menurutnya, klasifikasi penderita HIV/ AIDS meliputi Lelaki Suka Lelaki, perilaku seks menyimpang, gonta-ganti pasangan dan tanpa pengaman. Kemudian, pekerja seks dan pasangan suami istri berisiko.
"Mengacu kondisi tersebut, optimalisasi VCT akan terus diperluas ke semua titik rawan. Tujuannya, melakukan pemetaan sekaligus penanggulangan kasus baru HIV/ AIDS," ujarnya.
BACA JUGA:Dinkes Brebes Temukan 137 Kasus Baru HIV/AIDS, 35 Meninggal
Sementara itu, pemegang program HIV/ AIDS Agus Riyanto menambahkan, upaya penanganan dan pemetaan kasus penderita HIV/AIDS berkesinambungan. Bahkan, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan penanganan terintegrasi. Khususnya, layanan konseling dan test HIV/AIDS di 38 Puskesmas. Kemudian, RSUD Bumiayu, RS Bakti Asih, RS Siti Aminah, RS Derra Assyifa dan Mutiara Bunda.
BACA JUGA:Ngeri! Sekitar 8.976 Masyarakat Sumbar Tertular HIV
"Layanan penanganan infeksi menular seksual juga ditingkatkan. Yakni, di 3 Puskesmas dan layanan pengobatan ART di 23 fasyankes rujukan," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: