Dinkes Brebes Temukan 137 Kasus Baru HIV/AIDS, 35 Meninggal

Dinkes Brebes Temukan 137 Kasus Baru HIV/AIDS, 35 Meninggal

JALAN SEHAT - Sekdinkes melepas start jalan sehat memperingati Hari AIDS Sedunia mengkampanyekan bergerak bersama komunitas akhiri AIDS 2030.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Sebanyak 137 kasus baru HIV/ AIDS di Kabupaten Brebes berhasil ditemukan sepanjang Januari hingga Oktober 2023. Bahkan, 35 penderita baru tersebut meninggal dunia akibat infeksi penyakit yang menggerogoti imunitasnya.

BACA JUGA:Desain Modern dan Fitur Terbaru All New Daihatsu Ayla

Jumlah tersebut menambah daftar panjang Orang Dengan HIV/ AIDS di Kabupaten Brebes. Yakni, mencapai 1.502 kasus berdasarkan hasil pemetaan sejak Tahun 2006 hingga Oktober 2023. Hal itu, terungkap saat peringatan Hari AIDS sedunia di Kantor Dinkes, Jumat (1/12/2023) pagi.

BACA JUGA:7 Cara Mengobati Flu Tanpa Obat, Dijamin Ampuh dan Mujarab!

Sekretaris Dinkes Brebes Imam Budi Santoso mengungkapkan, temuan kasus baru HIV/ AIDS dilakukan melalui penjaringan Voluntary Counseling and Testing. Fokusnya, menyasar semua unsur komunitas berisiko seperti Lelaki Suka Lelaki (LSL), pekerja seks komersil dan suami istri berisiko. Hasilnya, dari target sampling VCT sebanyak 36.893 hingga Oktober 2023 sudah menjaring 26.676 orang.

BACA JUGA:Sayuran ini menyebabkan Asam Urat, Berikut 7 Sayuran Tinggi Purin yang Wajib Dibatasi!

”Berdasarkan hasil VCT 26.676 orang, sebanyak 137 dinyatakan positif terpapar HIV/ AIDS. Termasuk, 35 ODHA diantaranya meninggal dunia. Bahkan, 126 penderita tersebut sudah menjalani pengobatan ARV," ungkapnya di sela-sela jalan sehat bersama perwakilan 38 Puskesmas dan internal Dinkes.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Merk Rice Cooker Terbaik Dan Awet, Nikmati Nasi yang Lebih Pulen!

Klasifikasi temuan kasus baru, lanjut Imam, meliputi Lelaki Suka Lelaki (LSL), perilaku seks menyimpang, gonta-ganti pasangan dan tanpa pengaman. Kemudian, pekerja seks dan pasangan suami istri berisiko. Bahkan, optimalisasi titik rawan penyebaran HIV/ AIDS dengan edukasi secara masif juga berdampak positif.

BACA JUGA:Smartphone tapi AI Phone? Inilah HP Samsung Galaxy S24

Yakni, mulai tumbuhnya kesadaran memeriksakan diri setelah adanya gejala. Sehingga, skrinning dan deteksi dini terus dimaksimalkan dalam penanggulangan penderita HIV/AIDS.

"Temuan ODHA kasus baru, didominasi usia produktif. Meliputi, usia 25-49 tahun sebanyak 59 persen. Disusul usia 20-24 tahun mencapai 11 persen. Kemudian, usia 15-19 tahun 5 persen, kurang dari 4 tahun dan lebih dari 50 tahun 2 persen," terangnya.

BACA JUGA:Berikut Ulasan Fungsi dan Cara Kerjanya, Apa itu Gimbal Stabilizer?

Sementara itu, pemegang program HIV/ AIDS Agus Riyanto menambahkan, upaya penanganan dan pemetaan kasus penderita HIV/AIDS berkesinambungan. Bahkan, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan penanganan terintegrasi. Khususnya, layanan konseling dan test HIV/AIDS di 38 Puskesmas. Kemudian, RSUD Bumiayu, RS Bakti Asih, RS Siti Aminah, RS Derra Assyifa dan Mutiara Bunda.

BACA JUGA:5 Aplikasi Paylater Paling Banyak Digunakan Orang, Tanpa Jaminan dan Sudah Terdaftar OJK

"Layanan penanganan infeksi menular seksual juga ditingkatkan. Yakni, di 3 Puskesmas dan layanan pengobatan ART di 23 fasyankes rujukan," pungkasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: