Keberadaan TPST Tamanmartani Dorong Bupati Sleman Optimalkan Pengelolaan Sampah

Keberadaan TPST Tamanmartani Dorong Bupati Sleman Optimalkan Pengelolaan Sampah

Keberadaan TPST Tamanmartani mendorong Bupati Sleman untuk lebih optimal dalam pengelolaan sampah.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Keberadaan TPST Tamanmartani mendorong Bupati Sleman untuk lebih optimal dalam pengelolaan sampah. Apalagi Kabupaten Sleman sebagai bagian dari hulu DIY harus melestarikan lingkungan dan mencegah pencemarannya.

”Pelaksanaan pengiriman perdana Refuse-Derived Fuel (RDF) hasil pengolahan TPST Kabupaten Sleman ini merupakan realisasi penandatanganan kesepakatan antara Kabupaten Sleman dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk pabrik Cilacap tahun lalu. Hal ini juga menjadi realisasi bagi Kabupaten Sleman dalam pengelolaan sampah secara paripurna,” ungkap Bupati Sleman Kustini, di TPST Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Selasa (23/1/2024).

BACA JUGA:Bedakan Organik dan Anorganik, SDN Margadana 4 Sosialisasi Pengelolaan Sampah ke Orang Tua Siswa

Kustini memaparkan, pada pengiriman perdana ini, total RDF yang dikirim sejumlah 30 ton sampah yang telah melalui proses pengolahan. Rinciannya,15 ton dari sampah anorganik dan 15 ton dari sampah organik. Pengiriman dilakukan melalu jalur darat dengan diangkut armada milik PT Solusi Bangun Indonesia sendiri.

”Kami tentu berharap pengiriman ini dapat menjadi sebuah awal baru pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman yang berwawasan lingkungan. Hal ini demi mewujudkan visi misi kabupaten sebagai rumah bersama yang nyaman dan berdaya saing," imbuhnya.

Sebagai informasi, TPST Tamanmartani dibangun dengan melibatkan dua dinas. Yaitu Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, serta kerja sama dengan Kalurahan Tamanmartani. TPST ini dibangun di atas tanah kas desa seluas 11.684 m² dengan alokasi anggaran Kabupaten Sleman dan dana keistimewaan DIY. TPST Tamanmartani beroperasi menggunakan pengembangan teknologi terbaru dengan cara mengolah sampah menjadi RDF.

BACA JUGA:Momen Pergantian Tahun, Volume Sampah di TPA Kalijurang Brebes Meningkat 2 Kali Lipat

TPST Tamanmartani dapat mengolah sampah dengan kapasitas 60 ton perhari, dan menghasilkan RDF hingga 45 ton perhari, dengan rincian 20 ton RDF dari sampah organik dan 25 ton dari sampah anorganik. RDF merupakan bahan bakar yang dibuat dari hasil pemrosesan sampah dan dapat menjadi bahan bakar pengganti batubara. Hal ini membuat RDF memiliki nilai ekonomi lebih dibanding sampah yang belum diolah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: