Tips Merawat Shockbreaker Motor, Kenali Ciri-Ciri Shockbreaker yang Rusak Biar Gak Geter Kaya Supra Bapak

Tips Merawat Shockbreaker  Motor, Kenali Ciri-Ciri Shockbreaker yang Rusak Biar Gak Geter Kaya Supra Bapak

Tips merawat shockbreaker agar awet --Pinterest

DISWAY JOGJA -  Shockbreaker atau yang kita kenal sebagai peredam kejut merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan. Fungsinya meredam getaran yang terjadi pada roda agar pengendara tetap nyaman ketika mengarungi  jalanan yang penuh goncangan.

Sebagian dari kita mun!gkin sudah akrab dengan kondisi jalanan yang bergelombang atau bahkan rusak seperti berlubang. Bagi pengendara motor kondisi jalan yang demikian jelas tidak memberikan kenyamanan dalam berkendara. Terlebih jika menerjang dengan kondisi suspensi yang bekerja tidak sesuai dengan semestinya.

Setidaknya kehadiran shockbreaker menolong pengendara melewati jalanan yang tidak rata dari benturan yang yanag berada di jalanan. Fungsinya meredam sehingga menjadi ayunan yang lembut dan batok-batok motor tidak mudah bergetar seperti halnya Supra Bapak.

Salah satu dampak negatif dari shockbreaker yang tidak terawat akan mengalami penurunan performa, misalnya suspensi terasa lebih keras dari biasanya sehingga komponen plastik pada motor terasa seperti mengeluarkan getaran apabila melewati jalan yang tidak rata.

Nah untuk mengetahui apakah shockbreaker terjadi kerusakan atau dalam kondisi normal sebaiknya kenail ciri-cirinya.

BACA JUGA:5 Tips Mengendarai Sepeda Motor Saat Tiba-tiba Hujan di Jalan

Ciri-Ciri Shockbreaker rusak

1. Shockbreaker Tidak Bekerja dengan Semestinya

Biasanya dalam kondisi normal suspensi bagian depan cenderung lebih lembut dibandingkan dengan suspensi bagian belakang motor yang justru lebih keras. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan material yang digunakan dan kebutuhan. 

Ciri pada suspensi depan yang tidak bekerja dengan semestinya, yaitu terasa lebih keras dari biasanya dan mengeluarkan suara berisik ketika melewati jalanan yang tidak rata. 

 

Sedangkan pada suspensi belakang ciri-cirinya yaitu terasa lebih mantul dari biasanya. Motor terasa tidak lebih stabil karena suspensi lebih sensitif terhadap goncangan sehingga bagian belakang motor terasa lebih mantul dan mengayun-ayun.

 

2. Ban Belakang Bergoyang

Pada suspensi belakang karena terasa lebih mengayun-ayun dari biasanya menimbulkan ban belakang lebih banyak bergoyang-goyang. Jika goyangannya dalam intensitas yang semakin banyak ketika menghantam jalanan bergelombang dan mengakibatkan pengalaman berkendara tidak nyaman patut dicurigai karena suspensi yang rusak atau bocor.

 

3. Terasa Mentok

Masih pada bagian suspensi belakang, namun kali ini suspensi bagian belakang motor terasa seperti mentok hingga yang lebih parah dapat mengeluarkan suara. 

Biasanya ketika suspensi bagian belakang motor mengayun pada saat menemui jalan yang rusak, ketika peredam kejut mengayun terasa seperti ada yang mengganjal karena mentok.

Untuk menghindari hal-hal ini sebaiknya senantiasa lakukan perawatan rutin pada shockbreaker sepeda motor anda agar tetap nyaman ketika berkendara.

BACA JUGA:Benelli Leoncino 250, Motor Sport 250cc Dengan Gaya Scrumbler untuk Kamu yang Ingin Tampil Beda

Tips Merawat Shockbreaker

1. Bersihkan bagian Suspensi

Ketika mencuci motor sebaiknya bersihkan juga bagian suspensi agar kondisinya tetap bersih. Suspensi yang kotor memiliki resiko terjadi lecet karena adanya gesekan dari batu atau pasir yang melekat. Gesekan ini dapat menjadi penyebab suspensi mengalami kebocoran.

2. Pilih rute jalan yang mulus

Untuk membantu kinerja suspensi motor bekerja bekerja lebih ringan, kita sebagai pengendari lebih baik menggunakan rute jalan yang mulus daripada rute jalan yang berlubang.

 

Kondisi jalan yang berlubang akan memaksa peredam kejut bekerja lebih keras dari biasanya, terlebih jika melewatinya tidak dengan kecepatan rendah. Resikonya peredam kejut bisa rusak atau bocor.

3. Cek secara berkala tabung silinder

Cek secara berkala tabung silider pada peredam kejut motor bagian depan karena intensitas terpapar debu lebih besar daripada peredam kejut bagian belakang pada motor.

4. Perhatikan Muatan

Kemudian selanjutnya adalah memperhatikan muatan ketika menggunakan sepeda motor. Meskipun terlihat sepele, muatan yang berlebih dari kemampuan kendaraan memaksan peredam kejut bekerja lebih keras.

Hal ini biasanya terjadi pada siapa saja, salah satunya sering terjadi pada anak-anak muda yang menggunakan motor dengan berbonceng tiga. Bobot pengguna yang menyentuh kemampuan maksimal suspensi dan bertemu jalan yang rusak menjadi kombinasi yang pas penyebab umur peredam kejut tidak lama.

5. Rutin ganti oli Shockbreaker

Yang terakhir yaitu melakukan pengantian oli pada peredam kejut secara rutin dalam jangka waktu 2-3 tahun sekali. Namun tergantung pemakaian, jika peredam kejut terasa sudah tidak nyaman sesuai denga ciri-ciri diatas maka sebaiknya segera lakukan penggantian oli suspensi.

BACA JUGA:TVS Ronin 225 Motor Retro Tsunami Fitur, Penantang Terberat Yamaha XSR 155

Penutup

Layaknya komponen lain, peredam kejut juga memerlukan perawatan tersendiri untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Tidak terlalu keras juga tidak terlalu bergoyang. Sehingga pengalaman berkendara dijalan menyenangkan.

Demikian, tips merawat suspensi agar pengalaman berkendara tetap nyaman di jalan meskipun melewati jalanan yang bergelombang.  Semoga bermanfaat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: