Warga Jatinegara Tegal Dikabarkan Jadi Korban Pembantaian di Papua, Keluarga Berharap Bantuan Pemerintah

BUTUH KABAR - Zamroni, warga Gantungan, Kecamatan Jatinegara dikabarkan menjadi korban pembantaian di Papua.-DOK. DISWAY.ID-
SLAWI, diswayjogja.id – Insiden pembantaian yang dilakukan Kelompok Separatis Papua membuat warga Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal geger. Sebab, salah satu warga Desa Gantungan yang bernama Zamroni, 45, bekerja di penambangan emas tempat pembantaian yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sejak kejadian tersebut, keluarganya sampai saat ini belum menerima kabar tentang keberadaan Zamroni, warga RT 01/RW 001, Pedukuhan Dukuh Bulak, Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara. Entah masih hidup atau sudah meninggal.
”Keluarganya kebingungan harus mencari informasi kemana. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar keberadaan Jamroni diketahui. Kalaupun ternyata Jamroni adalah salah satu korban meninggal, keluarga ingin mengathui kabar yang sebenarnya,” kata Muhwanto, saudara dari Zamroni, kemarin.
BACA JUGA: Sri Sultan HB X Berikan Dua Pesan Soal Ketegangan Madura - Papua di Yogyakarta
Dia menjelaskan, setelah pembantaian penambang emas di Papua itu, sekitar 5 sampai 8 April 2025, pihak keluarga mendapat kabar dari sesama pekerja yang selamat. Pekerja itu mengkabarkan telah terjadi penyerangan di tempat kerja Zamroni oleh OPM.
”Kami mendapatkan kabar sekitar 3 hari yang lalu. Setelah itu kami hanya mencoba mencari tahu lewat berita yang ada. Dari informasi 17 korban, sementara baru ada 7 korban yang teridentifikasi. Namun, nama Jamroni tidak ada,” ungkapnya.
Dirinya berharap, ada bantuan dari pemerintah daerah agar informasi keberadaan Zamroni ada kejelasan. Sebab, keluarganya masih belum tenang. Hingga kini sejak tiga hari lalu, keluarganya mengadakan doa bersama. Keluarganya berharap Zamroni masih hidup dan ada titik terang soal keberadaanya.
”Kami harus minta tolong kepada siapa, kalau bukan kepada Pemkab Tegal. Terlebih Bupati Tegal. Sebab, kami bingung akses untuk mengetahui kabar, apalagi kalau ingin ke Papua,” harapnya.
BACA JUGA:Cerita Calon Paskibraka 2024 dari Papua Barat Daya, Rachel Rieva Bodori Akui Sempat Tak Percaya Diri
BACA JUGA:Berujung Ricuh! Aksi Demo Free West Papua di Yogyakarta Libatkan Pihak Kepolisian
Dia menambahkan, Zamroni sebenarnya sudah bolak balik ke Papua. Zamroni berangkat terakhir tanggal 20 Februari 2024. Beberapa tahun belakangan ini bekerja sebagai pendulang emas di Papua.
Diketahui, Kelompok separtis Papua mengeklaim telah membunuh penambang emas di Sungai Silet, Yahukimo. Mereka mengklaim telah membunuh 17 orang. Penyerangan tersebut dilakukan terhadap para pendulang emas dan terjadi sepanjang tiga hari dari 5 sampai 8 April 2025.
Akibat insiden itu, Pemerintah Indonesia mengutuk keras aksi kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka yang melakukan pembantaian terhadap para sipil penambang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: