Kuliah di Yogjakarta, Sri Sultan HB X Imbau Para Mahasiswa Tidak Kecewakan Orang Tua

Kuliah di Yogjakarta, Sri Sultan HB X Imbau Para Mahasiswa Tidak Kecewakan Orang Tua

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau kepada para mahasiswa agar tidak mengecewakan orang tua saat berkuliah di Yogyakarta.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau kepada para mahasiswa agar tidak mengecewakan orang tua saat berkuliah di Yogyakarta. Setidaknya, mahasiswa memliki tanggungjawab menyelesaikan Pendidikan dan mampu berpartisipasi dalam menciptakan suasana DIY kondusif, dengan toleransi dan saling menghargai.

BACA JUGA:Polresta Yogyakarta Adakan Lomba Patroli Keamanan Sekolah tingkat SD dan SMP

“Mahasiswa, jangan kecewakan orang tua kalian. Saya berpesan, datang ke Jogja untuk melaksanakan kewajiban sesuai harapan orang tua yang membiayai untuk menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya. Syukur punya kemampuan bisa S2 maupun S3 di sini,” kata Sri Sultan mewanti-wanti saat Gelar Kebudayaan Rakyat di Sasana Hinggil, Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).

BACA JUGA:Temui Sri Sultan HB X, Duta Besar Inggris Bahas Peran Yogyakarta untuk Indonesia dan Dunia

Sri Sultan mengatakan, para pelajar dan mahasiswa yang datang ke Yogyakarta diwajibkan untuk benar-benar mampu menghargai kesempatan yang didapat. Sebab, kesempatan mengenyam pendidikan tinggi tidak didapat oleh semua orang. Karena itu, mahasiswa diminta untuk bersungguh-sungguh dan mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik, tanpa terlibat pergaulan yang salah.

BACA JUGA:Dibuka Sri Sultan HB X, 494 Peserta Ikuti Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka Tingkat DIY

”DIY selalu siap menerima anak-anak muda dari penjuru Indonesia untuk menimba ilmu, tanpa memandang agama, ras, suku dan golongan. Sebagai anak bangsa, mereka berhak untuk berada di seluruh belahan Indonesia, tanpa terkecuali,” ungkap Sri Sultan.

BACA JUGA:Sri Sultan : Warisi Semangat Pahlawan, Indonesia Bukan Pecundang

Sri Sultan mengungkapkan, saat berada di Yogyakarta, mahasiswa yang datang dari berbagai daerah tidak perlu menjadi orang Jawa. Cukup menjaga identitas asli, tapi memiliki pemahaman mengenai tempat dimana mereka berada, yaitu Yogyakarta. 

“Mayoritas pendatang dari luar Jogja mungkin mau belajar bahasa Jawa karena mengenyam pendidikan di sini. Tidak ada masalah tapi jangan jadi orang Jawa, karena anda orang Aceh, Minangkabau, Bali, Papua dan dari manapun sukunya, dijamin oleh konstitusi,” tekan Sri Sultan.

Sri Sultan mengajak, mahasiswa wajib membangun komunikasi dengan anak bangsa lain yang berbeda agama, suku, bahasa dan sebagainya. Karena itu, kesempatan bertemu dengan saudara-saudara dari penjuru Indonesia ini hendaknya dimanfaatkan dengan baik. Tidak hanya dengan sesama asrama, tapi juga dengan etnik-etik yang di luar asrama, maupun dengan masyarakat lokal. 

“Komunikasi itu diperlukan agar terbangun komunitas yang baik. Dengan demikian, anda semua yang ada di sini bisa membangun komunitas-komunitas tanpa mempertanyakan asal, usul, agama, ras dan golongan,” ungkap Sri Sultan.

Diketahui, acara Gelar Kebudayaan Rakyat di Sasana Hinggil, Yogyakarta ini digelar dalam rangka pahargyan 80 tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X, oleh Keluarga Besar Lintas Asrama Mahasiswa Nusantara di DIY. Saat acara ditampilkan berbagai kesenian daerah dari seluruh penjuru Indonesia.

Selain mahasiswa, hadir dalam kesempatan itu, DPRD DIY dan jajaran pimpinan Forkopimda di DIY, keluarga Keraton Yogyakarta, dan kepala OPD. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: