Mengenal Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar Fotografi, Pemula Wajib Tahu

Mengenal Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar Fotografi, Pemula Wajib Tahu

camera--Shutterbug75 via pixabay.com

DISWAY JOGJA - Jika kamu memiliki minat yang kuat terhadap fotografi baik hanya sekedar hobi maupun profesional, maka pembahasan kita kali ini akan menjadi hal yang cukup penting untuk kamu pahami sebagai dasar dalam penggunaan kamera.

Kita akan membicarakan salah satu elemen mendasar dalam dunia fotografi, yaitu segitiga exposure.

Menariknya, konsep ini tidak hanya berlaku untuk kamera profesional saja, tetapi juga dapat diterapkan pada kamera handphone.

Namun, sebelum beranjak ke pembahasan yang lebih rinci, ada baiknya kita mengetahui dulu apa sebenarnya segitiga exposure itu?

BACA JUGA:Ingin Beli Kamera? Ini dia 7 Rekomendasi Kamera Mirrorless Harga Rp.2 Juta Hingga 5 Jutaan

BACA JUGA:7 Fakta Unik Tentang Kamera Analog yang Mungkin Belum Kamu Tahu!

Apa Sebenarnya Segitiga Exposure?

Segitiga exposure, atau disebut juga Exposure Triangle dalam bahasa Inggris, adalah istilah yang merujuk kepada tiga elemen dasar dalam fotografi, yaitu: aperture (bukaan), shutter speed (kecepatan rana), dan ISO.

Uniknya, walaupun ketiga elemen ini berbeda, namun tetap saling berhubungan satu sama lain dalam proses penerimaan paparan cahaya ke dalam sensor kamera. Proses inilah yang kita kenal sebagai exposure.

Apabila terjadi perubahan pada salah satu elemen, maka perubahan itu juga akan mempengaruhi elemen lainnya.

Jadi, kamu tak bisa hanya mengatur salah satu elemen saja, tapi harus melibatkan semua elemen dalam segita exposure untuk menghasilkan foto yang indah.

1. Aperture

Mari kita mulai dari aperture. Aperture adalah elemen dalam lensa kamera yang bekerja seperti diafragma dalam mata manusia.

Ini adalah lubang yang menjadi jalan masuknya cahaya sampai ke bodi kamera dan kemudian ke sensor.

Semakin besar lubang aperture dibuka, maka akan semakin banyak juga jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera dan menghasilkan foto yang terang, begitu pula sebaliknya.

Di sisi lain, besar atau kecilnya bukaan aperture juga menentukan kedalaman area fokus.

Bukaan aperture yang besar akan membuat area fokus menjadi sempit, dan sebaliknya, bukaan aperture yang kecil akan membuat area fokus menjadi luas.

Di dunia fotografi, besaran aperture biasanya direpresentasikan dengan huruf "F", atau juga dikenal sebagai "rasio fokus". Contohnya adalah: f/1.4, f/2.0, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8.0, dan seterusnya.

BACA JUGA:Ini dia! 5 Deretan Rekomendasi Kamera DSLR Terbaik Indonesia 2023

BACA JUGA:Anda Suka Fotografi? Ini lah Jenis Kamera yang Wajib Diketahui Fotografer Pemula

2. Shutter Speed

Elemen selanjutnya adalah shutter speed. Shutter speed adalah pengaturan durasi jeda yang dihasilkan ketika tombol shutter di tekan dan sensor terbuka menerima paparan cahaya dan kemudian kembali menutup.

Jika shutter speed lebih lama, maka akan ada lebih banyak intensitas cahaya yang masuk ke dalam sensor.

Hasilnya, foto yang dihasilkan akan tampak lebih terang, begitu pula sebaliknya, jika shutter speed terbuka lebih cepat maka foto yang dihasilkan akan lebih gelap.

Shutter speed disimbolkan dengan "S" (second atau detik) dan diukur dalam pecahan detik, misalnya 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s, dan sebagainya.

3. ISO

Elemen ketiga adalah ISO. ISO berperan dalam mengatur seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya.

Nilai ISO rendah membuat foto tampak lebih gelap, sementara nilai ISO tinggi membuat foto tampak lebih terang.

Nilai ISO standarnya biasanya 100, 200, 400, 800, dan seterusnya, tergantung dari spesifikasi kamera.

Jika ada banyak cahaya yang tersedia, sebaiknya turunkan nilai ISO. Jika cahaya sedikit atau dalam kondisi gelap, naikkan nilai ISO.

Dengan menaikkan ISO, kamu bisa membuat shutter speed menjadi lebih cepat tanpa mengubah aperture.

BACA JUGA:Anti Lupa Foto, 5 Kamera DSLR ini Praktis dibawa Jalan-jalan!

Demikianlah gambaran dasar mengenai segitiga exposure di dalam fotografi. Konsep ini sangat penting untuk dipahami, karena itulah dasar dari pengambilan foto yang baik.

Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kamu akan bisa menghasilkan foto dengan pencahayaan dan fokus yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas kamu.

Untuk kamu yang memiliki minat tentang fotografi dan ingin belajar lebih dalam, ada banyak kursus dan program pendidikan yang menawarkan pelajaran mendalam tentang berbagai aspek fotografi, termasuk perguruan tinggi yang menawarkan program studi untuk Desain Komunikasi Visual.

Selamat mencoba dan semoga sukses menghasilkan foto-foto indah!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: