700 Angler Padati Sungai Progo, Bantul Siap Jadi Pusat Sport Tourism Jogja

700 Angler Padati Sungai Progo, Bantul Siap Jadi Pusat Sport Tourism Jogja

Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, membuka kompetisi casting di Sungai Progo yang diikuti 700 peserta sebagai wujud sport tourism Bantul.--Foto: HO (Humas Pemkab Bantul)

BACA JUGA : Pantai Tanggul Tirto, Model Pariwisata Berbasis Komunitas Dongkrak Wisata Bantul

BACA JUGA : Bupati Bantul Dorong Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

Lebih dari 700 peserta dari berbagai daerah seperti Kebumen, Cilacap, Purbalingga, hingga luar Yogyakarta memadati lokasi sejak pagi, menjadikan acara ini bukan sekadar lomba, melainkan ajang silaturahmi antarpenggemar hobi mancing.

“Ajang ini menjadi wadah silaturahmi bagi para angler, sebutan untuk penghobi memancing, dari berbagai daerah di luar Yogyakarta untuk saling bertemu, berinteraksi, serta berbagi pengalaman,” tambah  Yuda, penanggung jawab acara.

Menurutnya, kompetisi casting tidak hanya soal adu keterampilan teknik, tetapi juga momentum memperkuat jaringan komunitas mancing yang semakin berkembang di berbagai kota. 

“Kami ingin menghubungkan para castinger dari Jogja dengan luar Jogja, sehingga terjalin kebersamaan yang lebih erat,” sebutnya.

Fenomena meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga memancing turut dirasakan oleh komunitas lokal. Ia menegaskan, acara serupa ke depan akan terus digelar dengan mengedepankan unsur edukasi dan kolaborasi. 

BACA JUGA : Bupati Bantul: Urusan Agama Bukan Wewenang Daerah, tapi Puluhan Miliar Tetap Digelontorkan

BACA JUGA : Keracunan Bayangi Program Makan Bergizi Gratis, Bupati Bantul Tuntut Evaluasi Nasional

“Selain bersilaturahmi, kami juga memperkenalkan produk-produk lure handmade karya anak bangsa agar lebih dikenal dan diapresiasi,” imbuhnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa keberhasilan kompetisi perdana ini menjadi bukti bahwa mancing kini tak lagi dipandang sekadar hobi individu. 

“Memancing adalah ruang pertemuan. Dari sana kita belajar sabar, belajar strategi, dan tentu saja, belajar menghargai alam,” lanjutnya.

Dengan antusiasme ratusan peserta yang hadir, penyelenggara optimistis gelaran berikutnya dapat menarik lebih banyak komunitas dari berbagai provinsi. 

“Kami melihat potensi luar biasa. Ke depan, bukan tidak mungkin Jogja bisa menjadi pusat kompetisi casting terbesar di Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait