Fokus Kurangi Sampah 30 Ton per Hari, Wawan Ajak Sleman dan Bantul Kolaborasi Tangani Sampah Perbatasan

Fokus Kurangi Sampah 30 Ton per Hari, Wawan Ajak Sleman dan Bantul Kolaborasi Tangani Sampah Perbatasan

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan (kiri), di Ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (7/11/2025), mengajak Kabupaten Sleman dan Bantul berkolaborasi menangani sampah di wilayah perbatasan.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus memperkuat upaya pengelolaan sampah, termasuk melalui kolaborasi lintas daerah. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mengajak Kabupaten Sleman dan Bantul untuk bersama-sama menangani persoalan sampah perbatasan yang berdampak langsung terhadap wilayah Kota Yogyakarta.

Menurut Wawan, sebagian besar timbunan sampah di wilayah perbatasan, seperti Ringroad Timur dan Selatan, sebenarnya bukan berasal dari warga Kota Yogyakarta, namun dampak lingkungannya tetap dirasakan oleh warga kota.

“Kami dari kota tetap yang ngurusin itu, padahal banyak yang bukan sampah dari kota. Dampaknya justru dirasakan warga kami, jadi perlu kolaborasi antara Sleman, Bantul, dan Yogyakarta,” ujar Wawan di Ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (7/11/2025).

BACA JUGA : Bupati dan Wali Kota Kompak Dukung Rencana Pengelolaan Sampah Terpadu DIY

BACA JUGA : Sri Sultan Kumpulkan Bupati dan Wali Kota DIY Bahas Penanganan Sampah Bersama

Wawan menegaskan, sinergi lintas wilayah menjadi kunci utama dalam menjaga kebersihan kawasan perkotaan dan mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks.

“Kalau bicara sampah, seharusnya kita bisa kolaborasi. Pemerintah kabupaten dan kota harus berpikir bersama, karena penanganan sampah ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri,” tegasnya.

Selain persoalan sampah, Pemkot Yogyakarta juga tengah memperluas kerja sama antarwilayah dalam hal sosial dan lingkungan, termasuk penanganan pengamen jalanan dan tuna wisma.

“Kami juga berkoordinasi dengan kabupaten lain, seperti Sleman, dalam menangani pengemis dan pengamen. Karena mereka sering berpindah antarwilayah, penanganannya harus dilakukan bersama,” imbuhnya.

BACA JUGA : PP Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien Terapkan Biopori untuk Kelola Sampah Organik Pesantren

BACA JUGA : Kemenag Dorong Pesantren di Kota Yogyakarta Kelola Sampah Secara Mandiri

Dalam evaluasi pengelolaan sampah, Wawan menyampaikan bahwa program pemilahan sampah organik dan anorganik di Kota Yogyakarta menunjukkan kemajuan signifikan.

“Sekarang pemilahan sudah naik terus. Sampah organik dan bahan baku sudah kita pisahkan, dan bisa direduksi sampai 30 ton per hari,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: