diswayjogja.id - Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Jakarta, masih ada tempat makan yang menawarkan hidangan lezat dengan harga sangat terjangkau? Di kawasan Pasar Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, berdiri sebuah warung sederhana yang menjadi jawaban bagi mereka yang mencari makanan murah dan mengenyangkan. Warung ini dikenal dengan nama uniknya, Warung Belek. Meskipun penampilannya sederhana, warung ini menyimpan banyak cerita dan menjadi destinasi kuliner favorit bagi berbagai kalangan, mulai dari pekerja pasar, karyawan kantoran, hingga pengemudi ojek online.
Keunikan utama dari Warung Belek adalah menu nasi telur bebeknya. Dengan harga hanya Rp 14.000, pelanggan bisa mendapatkan seporsi nasi dengan telur bebek yang digoreng dalam jumlah melimpah, saking banyaknya hingga sering disebut sebagai porsi "brutal". . Konsep porsi besar dan harga ekonomis ini membuat Warung Belek menjadi pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin makan enak tanpa menguras dompet.
Ternyata, nama "Belek" sendiri bukan sekadar julukan iseng. Menurut Herman, salah satu pemiliknya, nama tersebut adalah singkatan dari "betah melek". Nama ini muncul karena warung ini beroperasi selama 24 jam, membuat para penjualnya harus "melek terus". Nama yang sederhana namun penuh makna ini mencerminkan semangat kerja keras dan dedikasi yang telah membuat warung ini bertahan selama puluhan tahun. Popularitas Warung Belek tidak hanya datang dari harganya yang murah, tetapi juga dari kehangatan dan kebersahajaan yang dirasakan oleh setiap pengunjungnya.
Herman menceritakan bahwa ia merintis usahanya sejak tahun 1980-an. Awalnya, ia bekerja sebagai kasir di sebuah warung nasi milik temannya. Setelah merasa cukup bekal, ia memutuskan untuk membuka warungnya sendiri. Dengan pengalaman yang matang dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar, Herman berhasil membangun Warung Belek menjadi salah satu tempat makan ikonik di Jakarta.
BACA JUGA : Wisata Kuliner Khas Lumajang Paling Unik dan Istimewa, Dengan Cita Rasa Terenak Dijamin Bikin Ketagihan
BACA JUGA : Mengulas Kelezatan Legendaris RM Rico, Chef Dari Hotel Berbintang Kamu Wajib Cobain Cita Rasa Khas Nusantara
Sejarah Panjang dan Pelanggan Setia Warung Belek
Namun, di balik kesederhanaan itu, terdapat sejarah panjang yang membuktikan ketangguhannya dalam industri kuliner. Warung ini telah beroperasi sejak tahun 1980-an, menjadikannya salah satu warung makan legendaris di kawasan Menteng Atas.
Bertahun-tahun lamanya, warung ini telah melayani ribuan pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat, menjadi saksi bisu dari perubahan yang terjadi di ibu kota.
Popularitas Warung Belek tidak bisa dilepaskan dari basis pelanggan setianya. Lokasinya yang strategis di dekat pasar membuat warung ini menjadi tempat sarapan, makan siang, atau makan malam bagi para pekerja pasar.
Selain itu, jam operasionalnya yang 24 jam juga membuatnya menjadi pilihan utama bagi pekerja kantoran yang pulang larut malam, pengemudi ojek online yang mencari tempat istirahat dan makan, serta para muda-mudi yang ingin menikmati hidangan lezat dengan harga terjangkau. Keberagaman pelanggan ini menunjukkan bahwa Warung Belek berhasil menjangkau semua kalangan, membuktikan bahwa rasa dan harga adalah faktor utama yang membuat sebuah tempat makan bertahan lama.
BACA JUGA : Rekomendasi Tempat Makanan Khas Di Lamongan Paling Wajib Dikunjungi, Dengan Menu Lezat Bikin Lidah Bergoyang
BACA JUGA : 8 Tempat Kuliner Legendaris Jombang Pasti Enak dan Unik, Bikin Nagih Dengan Rasa Otentik
Nasi Telur Bebek Ikonik yang Lezat
Telur dadar di sini dibuat dari telur bebek yang dicampur dengan sedikit tepung dan irisan daun bawang. Untuk menjaga stok tetap aman, ia bahkan membuat jadwal khusus untuk menggoreng telur bebek agar tidak kehabisan. . Dedikasi ini menunjukkan betapa seriusnya Warung Belek dalam menjaga kualitas dan ketersediaan menu andalannya.
Menu Lain yang Tak Kalah Menggoda
Meskipun nama menunya adalah rendang, Herman menjelaskan bahwa hidangan tersebut sebenarnya adalah daging semur. Dagingnya, meskipun sedikit sulit dipotong dengan sendok, sangat empuk ketika langsung digigit.
Rasanya dominan manis dengan sedikit sentuhan gurih, berpadu sempurna dengan nasi. Untuk melengkapi hidangan, pengunjung juga bisa mencoba perkedel yang dijual seharga Rp 3.000.