JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan menyerahkan hibah gamelan dan alat musik kepada 70 kelompok kesenian di seluruh wilayah Sleman.
Acara penyerahan berlangsung pada Sabtu (30/11) malam di Balai RW 23, Padukuhan Panggungsari, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, dengan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut.
Dalam sambutannya, Danang mengucapkan selamat kepada para penerima hibah tahun 2024 ini.
Ia menegaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan Pemkab Sleman terhadap pelestarian budaya lokal.
"Saya harapkan hibah yang diberikan ini dapat menjadi motivasi untuk lebih memajukan dan mengembangkan seni budaya di Sleman," ujarnya.
BACA JUGA : Kasus HIV/AIDS di DIY Terus Meningkat, Dinkes Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Sebagai Upaya Pencegahan
BACA JUGA : RSUD Brebes Fasilitasi 53 Penderita Katarak Daftar Operasi Gratis Meriahkan HUT Korpri
Dorong Masyarakat Cintai Kesenian Tradisional
Danang juga mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mencintai kesenian tradisional dibandingkan kesenian asing.
Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga kelestarian budaya sekaligus memperkuat identitas bangsa di mata dunia.
"Jadikan gamelan dan alat musik ini sebagai sarana untuk generasi muda terus berkarya dan menginspirasi mempromosikan seni budaya kita di tingkat lokal hingga internasional," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Edy Winarya, menjelaskan bahwa hibah ini mencakup berbagai jenis kesenian, termasuk 14 kelompok jathilan, 11 kelompok hadroh, 8 kelompok kubro, 3 kelompok campursari, 10 kelompok bregodo, 2 kelompok badui, dan 22 kelompok karawitan.
BACA JUGA : Seorang Mahasiswi UNY Lulus dengan IPK Tertinggi 3,95 untuk Jenjang Sarjana, Tanpa KKN dan Skripsi
BACA JUGA : 10.000 Anak menjadi Korban Kekerasan, Kemendikdasmen Ajak Sinergi Multipihak
Pakai Dana Keistimewaan DIY
Edy juga menyebutkan bahwa hibah ini didanai melalui Dana Keistimewaan DIY.
Ia berharap agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan seni dan budaya di masing-masing lingkungan penerima.