Mengulik Fakta Sejarah di Balik Keraton Yogyakarta yang Penuh Makna

Sabtu 26-10-2024,09:23 WIB
Reporter : Dikana Alfina
Editor : Syamsul Falaq

Kemudian pada tahun 2017 diterbitkan Peraturan Gubernur yang menggabungkan kawasan cagar budaya Malioboro dan bagian dalam benteng keraton (Baluwarti) menjadi satu kawasan yaitu Kawasan Cagar Budaya Keraton yang membentang dari Tugu Malioboro sampai Panggung Krapyak.

2. Terhubung dengan Objek Wisata Malioboro

Jalan Malioboro dianggap bertindak sebagai poros filosofis yang menghubungkan Tugu dengan Keraton Yogyakarta. 

BACA JUGA : Aktivis hingga Mahasiswa Jogja Gelar Aksi Setelah Jokowi Lengser, Ini Rincian Tuntutannya

BACA JUGA : Laga Kandang Terakhir Putaran Pertama, Jadwal PSIM Jogja vs Persekat Tegal Mundur Sehari

Secara simbolis, garis filosofis ini terwujud dalam simpul-simpul seperti Panggung Krapyak-Kraton Yogyakarta-Tugu Golong Giling yang melambangkan konsep 'sangkan paraning dumadi' atau asal usul dan tujuan eksistensi kehidupan.

Filosofi jalan dari Panggung Krapyak hingga Keraton Yogyakarta menggambarkan perjalanan manusia sejak dari kandungan, lahir, dewasa, menikah, hingga memiliki anak (sangkaning dumadi).

Sedangkan filosofi jalan dari Tugu Golong Giling ke arah selatan menggambarkan perjalanan manusia saat akan menghadap Sang Pencipta (paraning dumadi), meninggalkan dunia fana menuju akhirat.

2. Terdiri dari Tiga Bagian Istana

Keraton Yogyakarta terdiri dari tiga bagian yaitu kompleks depan keraton, kompleks inti keraton, dan kompleks belakang keraton.

BACA JUGA : Berbagai Tenant dan Agenda di Pasar Sehat Sagan, Salah Satu Pasar Jogja Sedang Naik Daun

BACA JUGA : 3 Festival di Jogja Untuk Mengisi Akhir Pekan Anda Bulan Oktober, Cek Info Lengkapnya Disini

Untuk kompleks depan keraton terdiri dari Gladhak-Pangurakan (Gerbang Utama), Alun-alun Ler, dan Masjid Gedhe.

Selanjutnya kawasan inti kompleks Keraton Yogyakarta terdiri dari tujuh rangkaian pelataran mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan.

Tujuh rangkaian pelatara tersebut meliputi Pagelaran dan Sitihinggil Lor, Kamandungan Lor, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandhungan Kidul, dan Siti Hinggil Kidul.  

Sedangkan untuk kompleks belakang Keraton Yogyakarta terdiri dari Alun-Alun Kiddul dan plengkung nirbaya. 

Kategori :