Pameran Seni Rupa Titik Nol, Ajang Kreativitas Seniman untuk Pemberdayaan Liingkungan Kota Yogyakarta

Pameran Seni Rupa Titik Nol, Ajang Kreativitas Seniman untuk Pemberdayaan Liingkungan Kota Yogyakarta

Pameran Seni Rupa Titik Nol di Ndalem Poenakawan Yogyakarta--Foto by warta.jogjakota.go.id

diswayjogja.com - Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto menghadiri sekaligus membuka Pameran Seni Rupa Titik Nol secara simbolis.

Pameran Seni Rupa Titik Nol ini diinisiasi oleh sebuah komunitas bernama Kelompok Seni Dong Jene.

Kegiatan ini berlokasi di Ndalem Poenakawan Yogyakarta dan berlangsung dari mulai hari Sabtu sampai hari Kamis (26-31 Oktober 2024)

Dalam kesempatan tersebut, Sugeng mengapresiasi para pelukis dan para seniman lain yang telah menampilkan karya-karyanya, sebagai hasil karya masterpiece seniman lokal di Kota Yogyakarta.

Pihaknya berharap, pameran tersebut menjadi ekspresi para seniman di Kota Yogyakarta, serta sebagai wahana untuk meningkatkan kreativitas masyarakat terhadap karya seni kontemporer itu sendiri.

BACA JUGA : Kampung Prawirotaman di Jogja: Sejarah Panjang dari Tahun 1756 hingga Menjadi Sentra Penginapan Turis

BACA JUGA : 5 Gudeg Paling Legendaris yang Ada di Jogja, Nomor 3 Sampai Diberi Penghargaan

"Kami melihat karya-karya yang ditampilkan pada hari ini, merupakan bentuk kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap Kota Yogyakarta. Dimana sudut-sudut pembuatan lukisan menjadi point of view yang menunjukkan keseharian, kesederhanaan kehidupan masyarakat atau fenomena tertentu yang dengan jeli ditangkap oleh sang seniman,”jelas Sugeng Purwanto.

Hasil Pameran untuk Pemberdayaan Lingkungan

Sugeng juga memberikan ucapan terima kasih atas inisiatif dari panitia, bahwa sebagian dari hasil penjualan lukisan akan dimanfaatkan untuk penyediaan tong sampah ramah lingkungan tanpa asap.

“Kita ketahui bahwa saat ini Kota Yogyakarta bersama kabupaten-kabupaten di sekitarnya, sedang dalam masa di mana kita bersama berupaya mengentaskan permasalahan sampah. Terima kasih atas perhatian dari panitia. Semoga inisiatif ini dapat menciptakan Kota Yogyakarta bersih dan nyaman,”ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, Kota Yogyakarta setiap harinya menghasilkan sampah dengan volume kurang lebih 250 ton sehari.

Dari jumlah tersebut, paling tidak 120 ton residu sampah anorganik dapat diolah di TPS3R Nitikan, Karangmiri dan Kranon.

BACA JUGA : 5 Kedai Bakpia Legendaris Khas Jogja, Punya Banyak Varian Rasa yang Menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nyalanusantara.com