SAPA Bantul, Inovasi Bantuan Pangan Digital untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bantul
Seorang pegawai Dinas Sosial Kabupaten Bantul menyerahkan secara simbolis bantuan Program SAPA Bantul (Sambung Pangan Warga Bantul) kepada penerima manfaat di Pendopo Manggala Parasamya 2, Kamis (23/10/2025).--Foto: DOK - Humas Pemkab Bantul
BANTUL, diswayjogja.id - Di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bantul melangkah dengan cara yang berbeda.
Melalui program Sambung Pangan (SAPA) Warga Bantul, bantuan sosial pangan kini hadir lebih adaptif dan menyentuh langsung kebutuhan warga miskin ekstrem.
Program ini resmi diluncurkan Wakil Bupati Bantul di Pendopo Manggala Parasamya 2, dihadiri oleh perwakilan kapanewon, pelaku warung pangan, dan penerima manfaat, Kamis (23/10/2025).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, menjelaskan bahwa bantuan sosial SAPA Bantul diberikan kepada 1.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 16 kapanewon yang telah terverifikasi dalam data kemiskinan ekstrem. Setiap keluarga akan menerima bantuan pangan senilai Rp200 ribu per bulan.
“Bantuan ini kami salurkan dalam bentuk sembako yang bisa diambil langsung melalui warung pangan warga yang sudah ditunjuk. Mekanismenya menggunakan kartu virtual account, sehingga prosesnya lebih transparan dan mudah diawasi,” katanya.
Program SAPA Bantul dirancang tidak sekadar memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga memperkuat sistem pangan lokal dengan melibatkan warung-warung kecil di tingkat desa. Dengan begitu, ekonomi warga sekitar ikut bergerak.
BACA JUGA : Realisasi JPS Sleman Rp9 Miliar, Pendidikan Jadi Prioritas Utama Bantuan Sosial
“Kami ingin agar program ini tidak hanya membantu penerima manfaat, tetapi juga menghidupkan ekonomi mikro. Warung pangan yang terlibat akan menerima pembayaran langsung dari pemerintah melalui sistem digital,” tambahnya.
Penyaluran bantuan akan berlangsung selama empat bulan, mulai September hingga Desember 2025, dengan tahap pencairan pada Oktober dan November 2025.
Bantuan ini diharapkan dapat menjadi jaring pengaman sosial menjelang akhir tahun, ketika harga kebutuhan pokok biasanya cenderung meningkat.
Selain sembako, pemerintah juga menyerahkan alat bantu disabilitas untuk 11 penerima manfaat. Langkah ini menjadi simbol komitmen Bantul sebagai kabupaten yang inklusif dan setara bagi seluruh warga tanpa kecuali.
"Tidak ada warga yang boleh tertinggal. Mereka yang memiliki keterbatasan fisik juga berhak merasakan perhatian yang sama dari pemerintah,” sebutnya.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan program ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: