Pos Polisi Dirusak, Mahfud MD Sebut Yogyakarta Barometer Nasional

Pos Polisi Dirusak, Mahfud MD Sebut Yogyakarta Barometer Nasional

Pos Polantas Pelemgurih, Gamping, Sleman, menjadi salah satu target perusakan oleh orang tak dikenal (OTK), pada Kamis (4/9/2025) dini hari. --istimewa

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sebanyak lima pos polisi di kawasan Sleman dan Kota Yogyakarta terjadi aksi pelemparan molotov dan batu, pada Kamis (4/9/2025). 

Hal tersebut menjadi perhatian Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Parampara Praja DIY (Lembaga Penasihat Gubernur DIY), Prof. Mahfud MD, yang menyebutkan Yogyakarta sebagai barometer nasional. 

"Jogja tuh barometer. Kalau Jogja panas, biasanya seluruh Indonesia ikut panas. Kalau Jogja masih dingin, biasanya semuanya bisa berharap dingin. Oleh sebab itu mari kita jaga aja Jogja ini. Jangan sampai timbul situasi yang chaos dari sini," ujarnya ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (4/9/2025). 

Menurutnya, sebagai kota yang dikenal dengan suasana damainya, Yogyakarta dinilai memiliki posisi strategis dalam menciptakan stabilitas sosial dan politik secara nasional.

BACA JUGA :  Mahfud MD: Demonstrasi yang Terjadi Bersifat Organik, Namun Ada yang Menunggangi

BACA JUGA : Mahfud MD: Jika Ada Makar, Tangkap Saja Sesuai Hukum

Mahfud MD  juga menyoroti gelombang demonstrasi yang belakangan ini terjadi. Dia menegaskan bahwa aksi tersebut muncul secara organik dari keresahan publik, bukan hasil rekayasa atau rencana makar. 

“Demo ini aslinya organik, ada alasan-alasan yang muncul dari bawah. Cuma kemudian ada yang menunggangi, tapi itu berbeda dengan mendalangi. Kalau mendalangi berarti merencanakan dan menggerakkan, sedangkan ini tidak,” jelasnya.

Mahfud MD menambahkan bahwa keresahan masyarakat muncul karena akumulasi kekecewaan terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak ditanggapi serius. 

“Kadang malah diketawakan, disindir, atau disepelekan. Inilah yang akhirnya memicu gerakan organik,” ujar Mahfud.

BACA JUGA : Pos Polisi di Pingit Yogyakarta Dilempar Molotov, Polisi Masih Selidiki Pelaku

BACA JUGA : Lima Pos Polisi Sleman dan Yogyakarta Dilempari Batu dan Molotov, Polda DIY: Ada Upaya Provokasi

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah investigasi awal di lokasi kejadian.

Kombes Ihsan menilai, aksi tersebut berpotensi sebagai upaya untuk memprovokasi situasi keamanan di Yogyakarta, yang selama ini dinilai telah kembali kondusif pasca gelombang demonstrasi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait