Penyebab Keracunan Masal di Brebes, Makanan Sudah Berlendir dan Basi
PERAWATAN - Pasien korban keracunan masal akibat makan nasi berkat menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, kemarin-EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -
BREBES, DISWAYJOGJA - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes telah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga Desa Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan, keracunan masal. Makanan yang diamankan antara lain, nasi, telor, oseng tahu, dan styrofoam yang digunakan untuk bungkus makanan tersebut. Sampel makanan itu akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Pemeriksaan sampel makanan dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dan Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA:Keracunan Makan Nasi Berkat Jamiyahan di Brebes, Jumlah Korban Total 90 Orang
”Dinkes Brebes hanya bisa mengetahui ada tidaknya bakteri di makanan tersebut. Sedangkan Dinkes Provinsi bisa mengetahui jenis bakterinya,” ungkap Kepala Dinkes Brebes Ineke Try Sulistiowati, Minggu, 19 Mei 2024.
Hasil pemeriksaan secara fisik oleh petugas kesehatan terhadap makanan nasi berkat ini diketahui bahwa nasi dan masakan yang disantap oleh warga sudah berlendir dan basi. Ineke Tri Sulistiowati mengatakan, nasi berkat ini dikonsumsi warga sekitar hampir 24 jam setelah dimasak. Bentuk fisik makanan sudah berlendir dan basi.
”Tuan rumah jamiyahan itu masak pada Jumat dini hari. Kemudian acara jamiyahan sekaligus syukuran rumah dilaksanakan pada Jumat sore. Rata-rata nasi berkat ini dimakan pada Jumat malam,” kata Ineke.
Ineke melanjutkan, saat Sabtu pagi, warga sudah mulai merasakan gejala pusing, mulas, diare, dan lemas. Kemudian pada Sabtu sore mereka mulai dilarikan ke rumah sakit.
”Jadi bukan hanya warga Desa Kubangjati yang keracunan massal. Ada beberapa warga dari desa tetangga, Dukuhbadag. Serta satu warga Desa Tanggungsari,” ungkap Ineke.
Dia menyebutkan, sampai saat ini ada 90 orang yang mengalami keracunan akibat nasi kotak. Pasien yang menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan ada 69 orang, dan enam orang di antaranya sudah pulang. Sehingga, saat ini ada 63 yang dirawat di rumah sakit tersebut. Dari 69 orang itu, 11 orang di antaranya pasien anak dan satu ibu hamil.
Sedangkan yang menjalani perawatan di RS Dera Assyifa ada empat orang. Semua pasien menunjukkan kondisi yang semakin membaik, namun rata-rata mereka masih mengeluhkan diare, pusing, dan lemas.
BACA JUGA:Puluhan Warga Kubangjati Brebes Diduga Keracunan Masal Usai Makan Nasi Kotak Berkat
”Kami sudah menerjunkan tim untuk melakukan analisis epidemiologi dengan mengambil sampel makanan, sampel muntahan, dan sampel fases untuk dibawa ke laboratorium,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: