Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2025 Resmi Ditutup, Berbagai Seni Pertunjukan Ditampilkan
![Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2025 Resmi Ditutup, Berbagai Seni Pertunjukan Ditampilkan](https://jogja.disway.id/upload/bea1a1ff3ae51b012cf961a98daf67fe.jpg)
Suasana penutupan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025 di Ketandan-harianjogja.com-
Dari aspek etnis misalnya, PBTY mencoba menghadirkan stan kuliner dari India di tengah keberadaan stan kuliner khas Tionghoa, Indonesia, ataupun khas Jogja.
Akulturasi budaya kuliner juga terlihat dari keberadaan Lontong Cap Gomeh yang dijajakan di sepanjang Jalan Ketandan.
BACA JUGA : Selama Libur Isra Miraj dan Imlek Kunjungan Wisata ke Sleman Melonjak, Prambanan Jadi Destinasi Favorit
BACA JUGA : Pemda DIY Tambah 16 CCTV Smart Province, Pantau Lalu Lintas dan Keamanan di Yogyakarta
Meski PBTY dilaksanakan untuk memperingati Cap Gomeh, tapi berbagai seni budaya khas Jawa tarian tradisional Jawa hingga musik keroncong Jawa turut ditampilkan.
“Orang Tionghoa dan Indonesia tidak harus dipermasalahkan. Sudah sejak abad 4, sudah ada di sini. Semangat dari kami penuh dengan warna, penuh dengan keindahan, tanpa harus melukai. Pluralis tempatnya di Ketandan,” ujar Harry.
Tahun ini PBTY kembali menghadirkan pameran seni budaya di Rumah Budaya Kampung Ketandan Tionghoa.
Lokasi ini dulunya merupakan rumah Kapiten Tan Jin Sing atau dikenal Kanjeng Raden Tumenggung Secodiningrat.
BACA JUGA : Korban Apartemen Malioboro City Rayakan Imlek Dalam Suasana Keprihatinan
BACA JUGA : Kawasan Malioboro Padat Merayap, Car Free Night Ditiadakan saat Libur Panjang Imlek
Rumah Budaya juga dinilai berkontribusi terhadap sejarah di Yogyakarta dan salah satu pendukung keberadaan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Harry mengatakan gelaran PBTY menjadi salah satu event favorit wisatawan dan menjadi event besar skala asia.
Pada setiap pelaksanaannya, tidak kurang dari 10.000 orang hadir. Tentunya, ini akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Jogja.
Sektor UMKM, jasa akomodasi, hingga transportasi akan tumbuh subur. Tak hanya itu, keberadaan PBTY kali ini juga secara tak langsung memperkenalkan destinasi baru, yakni Teras Malioboro yang juga berlokasi di Ketandan.
BACA JUGA : Jelang Perayaan Imlek, Warga Lintas Iman Bersihkan Kelenteng Fuk Ling Miau Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com