Merawat Budaya Nusantara Lewat Seni Bela Diri di Yogyakarta
Merawat budaya nusantara lewat seni bela diri di Yogyakarta-jogja.tribunnews.com-
Direktur Madrasah Muamillat, Unik Rasyidah, mengatakan, Festival Seni Bela Diri merupakan agenda tahunan yang rutin digelar.
Misalnya, pada 2023 lalu, yang mengusung pertunjukan bertajuk “The Heritage Theatre of Majapahit Sadeng & Keta”.
BACA JUGA : Ponpes Sunan Pandanaran Kirim 3 Grup Hadrah Andalan Dalam Festival Hadrah Sleman Baru Harda-Danang
BACA JUGA : Festival Pilkada Jogja 2024: Biaya Pendidikan, UMK dan Sampah Jadi Isu Perhatian Pemilih Muda
“Ada seni di dalam Tapak Suci, tidak sebatas pertandingan fisik. Ini salah satu upaya kami untuk menguri-uri budaya Indonesia. Sehingga temannya pun dipilih yang mengandung nilai-nilai nusantara,” tandasnya.
Dijelaskan, dalam berbagai kejuaraan, Tapak Suci sudah bergelimang prestasi, baik di tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
Oleh sebab itu, pihaknya memilih cara lain untuk menanamkan kecintaan pada budaya untuk santriwatinya.
Cara lain tersebut yakni dengan memadukan jurus-jurus pencak silat ke dalam pementasan drama yang sarat nuansa budaya nusantara.
BACA JUGA : Festival Kethoprak dengan Tema Besar Panji, Sarana Penguatan Identitas dan Karakteristik Ketoprak
Menurutnya, lewat cara tersebut, santriwati tidak sebatas belajar bela diri, namun juga belajar seni teater atau pertunjukan.
“Kalau bicara pertandingan pencak silat, Tapak Suci sudah punya segudang prestasi. Makanya, kami memilih cara lain, bagaimana menumbuhkan kecintaan pada budayanya, walaupun anak-anak tinggal di pesantren,” ungkap Unik.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Tapak Suci, M. Afnan Hadikusumo, mengapresiasi kegiatan yang dilangsungkan Muallimat tersebut.
Menurutnya, kreasi dan kreativitas santriwati ini membuat pencak silat semakin diterima di kalangan perempuan.
BACA JUGA : Government Festival UMY: Perkuat Gen Z Jadi Generasi Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com