Merawat Budaya Nusantara Lewat Seni Bela Diri di Yogyakarta

Merawat Budaya Nusantara Lewat Seni Bela Diri di Yogyakarta

Merawat budaya nusantara lewat seni bela diri di Yogyakarta-jogja.tribunnews.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Bela diri tidak selamanya identik dengan kekerasan atau pertarungan fisik.

Bahkan, bela diri tersebut juga bisa menjadi sarana pengenalan budaya bagi generasi muda sekarang.

Seperti yang dilakukan oleh Madrasah Mualimat Muhammadiyah Yogyakarta, yang menggelar acara Festival Seni Bela Diri hari Minggu (26/1/2025).

Namun, meski memakai jargon bela diri, tetapi tidak ada pertarungan-pertarungan sengit dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA : Festival Perdagangan 2024: Kembangkan Ekonomi Kreatif Kota Jogja dengan Libatkan Lebih Banyak Anak Muda

BACA JUGA : Indonesia ICH Festival 2024: Penari Sanggar Sekar Kinanti dan Sri Rejeki Hibur Ratusan Pengunjung

Sebaliknya, nilai-nilai bela diri, khususnya seni pencak silat, dibalut dalam sebuah drama kolosial bertajuk “Heritage Theater of Palapa Samaya: Gadjah Mada’s Greatest Sin”, yang mengisahkan perseteruan antara Kerajaan Sunda dan Majapahit.

Satu pertikaian yang berakhir pada tewasnya seluruh pasukan Sunda, disebabkan oleh hasrat Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara dengan menaklukan Kerajaan Sunda.

Bergulir di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), pementasan disuguhkan oleh lebih kurang 30 santriwati Muallimat.

Jurus-jurus khas Tapak Suci Putra Muhammadiyah pun kental disajikan dalam pertunjukan yang berdurasi 60 menit itu.

BACA JUGA : Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda

BACA JUGA : Rebranding Yogyakarta Sebagai City of Festival Diharapkan Bisa Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan

Semakin menarik karena celotehan-celotehan gaya anak muda turut dibawa untuk mewarnai pertunjukan.

Terang saja, tidak sebatas berdecak kagum, ratusan penonton yang memadati venue pun berulang kali dibuat terbahak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com