Festival Kethoprak dengan Tema Besar Panji, Sarana Penguatan Identitas dan Karakteristik Ketoprak

Festival Kethoprak dengan Tema Besar Panji, Sarana Penguatan Identitas dan Karakteristik Ketoprak

Festival Ketoprak DIY di gedung Societeit Militaire Taman Budaya Yogyakarta (TBY)-jogjapolitan.harianjogja.com-

diswayjogja.com - Dinas Kebudayaan DIY kembali menggelar Festival Ketoprak antarkabupaten/kota se-DIY tahun ini dengan mengangkat tema besar Panji. Lima kontingen kabupaten/kota menyuguhkan penampilan ketoprak yang memukau.

Festival Ketoprak 2024 disambut oleh antusias penonton yang begitu besar yang bertempat di gedung Societeit Militaire Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jumat (25/10/2024) malam.

Hal ini dapat dilihat dari penuhnya semua kursi penonton gedung Societeit Militaire TBY saat malam itu.

Tidak hanya di kursi, para penonton juga rela berdesakan duduk lesehan di sepanjang lorong atau celah barisan kursi pada kedua sisi area untuk penonton.

BACA JUGA : Pencak Wisata Budaya 4, Membuka Wawasan Pencak Silat dan Perkenalkan Berbagai Budaya Lokal ke WNA

BACA JUGA : Kibarkan Eksistensi Yogyakarta di Ranah Dunia Lewat Festival Batik

Penonton dari orang dewasa hingga anak-anak menonton aksi para penampil dengan khidmat. Penampilan pertama dimeriahkan oleh kontingen dari Bantul dengan judul Kencana Rupa Wineca.

Lakon pada penampilan pertama ini menceritakan Sang Prabu Lembu Amisena di Kraton Daha yang tengah pusing karena hendak menikahkan putra dan putri Galuh Candra Kirana dengan putra Kraton Jenggala Raden Panji Inu Kertapati.

Sementara Paduka Liku bersama istri selir, Nyi Dinuka Sura merencanakan untuk menikahkan Raden Panji Inu Kertapati dengan putrinya Galuh Ajeng, karena Galuh Candra Kirana sudah meninggalkan Istana Daha.

Keseruan pertunjukan semakin bertambah dengan terjadinya sejumlah pertarungan sengit. Penampilan kontingen Bantul juga diperkuat dengan properti dan permainan kostum yang cerdas.

Contohnya dalam salah satu adegan, nenek tukang sihir tiba-tiba berubah menjadi seekor serigala. Bumbu percintaan juga masih tetap menjadi daya tarik dari lakon Kencana Rupa Wineca.

Penampilan pertama kontingen dari Bantul ini berjalan sekitar 45 menit yang saat berakhir langsung disambut tepuk tangan meriah dari penonton.

BACA JUGA : DIY Siap Untuk Memaksimalkan Pengelolaan Keuangan Daerah

BACA JUGA : Rangkaian Prosesi Tradisi Sekaten Jogja, Jadi Upaya Pelestarian Budaya dan Daya Tarik Wisatawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com