Potensi Tambah Pendapatan Daerah, Kebun Plasma Nutfah Pisang di Yogyakarta Mendapat Perhatian Khusus

Potensi Tambah Pendapatan Daerah, Kebun Plasma Nutfah Pisang di Yogyakarta Mendapat Perhatian Khusus

Kebun Plasma Nutfah Pisang berpotensi tambah pendapatan daerah-Foto by warta.jogjakota.go.id-

Kedepan, KPNP tidak hanya melestarikan kultivar pisang, tetapi memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik, nantinya dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan di Jogja.

Potensi Sumbang Pendapatan Asli Daerah

Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja Fajar Kurniawan mendorong Pemkot Jogja untuk terus melakukan mendukung dan mengembangkan KPNP. 

Sebab, menurutnya KPNP punya potensi untuk menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi terlihat dari tren yang positif yang ditunjukkan setiap tahunnya.

Fajar mencatat, pada 2022 KPNP mampu menyumbang PAD sebesar Rp 36.664.000. Sementara, pada 2023 PAD yang mampu disumbang KPNP sebesar 39.820.000 atau naik 7,9 persen. Pada oktober 2024 KPNP menyumbang Rp 40.988.000 atau naik sekitar 2,8 persen.

"Tren positif kontribusi KPNP terhadap PAD Kota Jogja harus diterjemahkan sebagai peluang yang perlu di optimalkan dengan kolaborasi multistake holder," tuturnya.

Semangat Kolaborasi yang Besar

Dia menyebutkan semangat kolaborasi harus diwujudkan dengan dukungan anggaran yang memadai baik dari APBD Kota Jogja, APBD Provinsi DIY, maupun Dana Keistimewaan. 

BACA JUGA : Lakukan Kunjungan ke DIY, University of Nottingham Buka Peluang Jajaki Kerja Sama di Bidang Kajian Ilmiah

BACA JUGA : APBD Bantul 2025: Anggaran Belanja Makan dan Minum Rp22,8 Miliar Tidak Terkena Rasionalisasi

Fajar turut menyoroti kondisi sarana dan prasarana yang sudah berumur di laboratorium KPNP.

Menurutnya sarana dan prasarana itu perlu dilakukan peremajaan. Tujuannya, agar KPNP dapat menghasilkan bibit pisang terbaik yang dibutuhkan masyarakat.

"Hal ini perlu menjadi perhatian Tenaga Ahli Perangkat Daerah [TAPD] Kota Jogja dalam menentukan prioritas anggaran  APBD perubahan 2025 atau murni 2026," ungkapnya.

Pengembangan KPNP ke depan diharapkan dapat turut menggandeng pemerintah kelurahan maupun masyarakat umum. 

Pengembangan ini tidak hanya sekedar melestarikan keanekaragaman hayati pisang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik nantinya dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan berkontibusi pada pengentasan kemiskinan di Kota Jogja," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com