Lakukan Kunjungan ke DIY, University of Nottingham Buka Peluang Jajaki Kerja Sama di Bidang Kajian Ilmiah
University of Nottingham lakukan kunjungan ke DIY-Foto by Tribunnews.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X di dampingi Sekda DIY dan pimpinan OPD terkait, menerima kunjungan silaturahmi Prof Bagus Putra Mulyadi dari University of Nottingham, Inggris, di ruang Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Selasa (07/01).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kajian ilmiah terkait sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sumbu imajiner yang menjadi identitas Yogyakarta sebagai topik utama.
”Kita bisa semakin menguatkan bahwa ternyata antara saintis dan filosofis itu sangat kuat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Semua hal khususnya tentang sumbu imajiner, sumbu filosofi yang mungkin bagi sebagian banyak orang. Oh ini kebetulan kah? Ternyata semua terjawab ada saintis di balik itu semua.”
Hal ini, diungkapkan oleh Dian Lakhsmi Pratiwi selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY usai audiensi.
BACA JUGA : Tak Hanya Legiun Asing, PSS Sleman Akan Tambah Amunisi Lewat Pemain Lokal, Ini Daftarnya
BACA JUGA : Dukung Program Nasional Makan Bergizi Gratis, Pemda Yogyakarta Siapkan Anggaran hingga Rp 42 Miliar Rupiah
Identitas Sumbu Filosofi
Dian menjelaskan bahwa, Sumbu Filosofi menjadi identitas dan menjadi jati diri masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut didukung dengan penelitian-penelitian yang semakin bisa menguatkan dan menegakan identitas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan demikian, jati diri nasionalisme bangsa Indonesia semakin dikuatkan. Dian berpendapat narasi-narasi tersebut sangatlah penting diinformasikan kepada masyarakat bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta atau Pulau Jawa pada umumnya ternyata menjadi salah satu laboratorium ilmu pengetahuan tentang ilmu bumi modern.
”Data-datanya berasal dari Pulau Jawa khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta,” ungkapnya. Hal ini diperkuat dengan teori–teori dan saintis-saintis modern yang telah banyak dikaji salah satunya oleh Prof. Bagus Putra Mulyadi dari University of Nottingham.
BACA JUGA : Ringankan Orang Tua Siswa, Program Makan Bergizi Gratis Dapat Sambutan Positif dari Sekolah di Yogyakarta
BACA JUGA : Sudah 30 Sapi Mati Karena PMK, DPRD Bantul Dorong Penetapan KLB PMK
Kedatangan Para Naturalis
Bagus Mulyadi menyampaikan pada abad ke-18, 19, 20 ketika ilmu bumi pertama kali diciptakan banyak yang belum mengerti bahwa para naturalis pergi ke Pulau Jawa khususnya Yogyakarta.
Para naturalis tersebut datang ke Yogyakarta untuk belajar banyak tentang vulkanologi, kronostatigrafi dan antroposen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id