Makan Bergizi Gratis per Porsi Rp10.000, DPRD Bantul Dorong Agar Tidak Ada Penurunan Harga Penyediaan
DPRD Bantul dorong agar tidak ada penurunan harga penyediaan makan bergizi gratis per porsi--iStockphoto
Suradal mengatakan UMKM yang ada di Bantul bergerak dalam berbagai sektor, antara lain penyediaan bahan baku, pengolahan makanan, dan pengemasan makanan.
Selain itu, dia menilai, penyediaan bahan baku makan bergizi gratis juga dapat melibatkan hasil pertanian, dan peternakan yang ada di Bantul. Kemudian, untuk beberapa bahan baku yang tidak dapat disuplai dari dalam daerah, maka bisa didatangkan dari luar Bantul.
BACA JUGA : Vokasi UNY Mengaku Kesulitan Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Rp10.000 Satu Porsi di Gunungkidul
BACA JUGA : Wadah untuk Makan Bergizi Gratis Diharapkan Tidak Menggunakan Bahan dari Stainless
Dengan begitu, menurutnya uang yang beredar untuk merealisasikan program tersebut dapat memberikan dampak untuk peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Dia pun menekankan, bagi penyedia program makan bergizi gratis tersebut harus memiliki standar dalam pengolahan dan pengemasan makanan.
“[UMKM yang terlibat sebagai penyedia makan bergizi gratis] Boleh-boleh saja, tapi harus punya standar. Kita menjaga jangan sampai makanan yang kurang baik yang dihidangkan,” katanya.
Meski begitu, Suradal mengakui sebelumnya pihaknya mengetahui bahwa alokasi anggaran untuk program tersebut rencananya sekitar Rp 52 miliar. Dia menilai kebutuhan anggaran yang cukup besar tersebut mau tidak mau harus dialokasikan lantaran kebijakan tersebut merupakan arahan dari Pemerintah Pusat.
BACA JUGA : Anggaran Makan Bergizi Gratis 10 Ribu, Ini Respon dari Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada
BACA JUGA : Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di 12 Sekolah, Dinkes Brebes Berikan Catatan Perbaikan
“Ini program baru, di sisi lain ini program Pemerintah Pusat yang bagus, tetapi nanti tentu disesuaikan [realisasinya dengan ketersediaan anggaran,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Nugroho Eko Setyanto menuturkan pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait dengan program tersebut.
“Nantinya [realisasi program makan bergizi gratis] apakah menggunakan penyedia atau jasa katering mana, dan cara pendistribusiannya seperti apa, kami masih menunggu aturan teknisnya,” ujarnya.
Dia pun belum banyak berkomentar terkait rencana penyediaan program tersebut lantaran petunjuk teknis program tersebut belum diterbitkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com