DLH Bantul Terus Lakukan Uji Coba Jelang Launching Operasional TPST Modalan
DLH Kabupaten Bantul terus melakukan uji coba operasional TPST Modalan, jelang launching pengoperasionalan--iStockphoto
“Untuk itu kami harus persiapkan dulu semuanya. Target kami di tanggal 7 tersebut bisa benar-benar sudah bisa beroperasi,” ucapnya.
Di sisi lain, Bambang menyatakan jika saat ini DLH terus memaksimalkan keberadaan dari ITF Niten, sejumlah TPS3R dan TPST Dingkikan guna untuk mengatasi permasalahan sampah di Bumi Projotamansari.
Produk yang berupa RDF untuk TPST Dingkikan, Niten dan beberapa TPS3R disatukan dan dikirim ke PT SBI Cilacap. Di sana nantinya RDF tersebut akan digunakan sebagai keripik bahan bakar pengganti batu bara.
Bambang menyatakan DLH tahun ini menambah alat dan sarana untuk meningkatkan produksi dan mengatasi masalah lingkungan di TPST Dingkikan.
Penambahan alat tersebut juga sebagai tindak lanjut dari Keputusan Bupati Bantul No.515 tahun 2024 tentang Pemberian Izin Penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 2,4 miliar untuk penanganan sampah di bulan Oktober hingga bulan Desember 2024.
BACA JUGA : Calon Walikota Yogyakarta Nomor Urut 2 Komitmen Bangun Ekonomi Ciptakan Kualitas SDM Unggul
BACA JUGA : Pemkot Jogja Libatkan Tokoh dan Organisasi Masyarakat untuk Ketertiban Pilkada 2024
Bambang menuturkan di TPST Dingkikan tidak hanya alat pengering yang ditambah, melainkan juga daya listriknya.
Dengan penambahan alat dan listrik harapannya bisa mencukupi untuk mengoperasikan seluruh modul atau hanggar yang ada.
Selain itu, ungkap Bambang, dana sebesar Rp 2,4 miliar tersebut juga akan digunakan untuk membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Gadingsari.
TPSS tersebut diperlukan, mengingat tidak semua sampah bisa ditangani di TPST Dingkikan, ITF Bawuran, TPST Modalan dan sejumlah TPS3R yang ada di Bumi Projotamansari. “Ke depannya seperti itu. Sambil menunggu TPST yang ada,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com