Kekeringan di Sleman Meluas, BPBD Turunkan Bantuan dan Gandeng Sejumlah Pihak Dropping Air Bersih
BPBD Sleman menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terkenda dampak kekeringan-harianjogja.com-
BACA JUGA : Pemkab Sleman Menilai Data Stunting Miliknya Lebih Valid
BACA JUGA : Target 3 Poin di Kandang, PSS Sleman Jalani Latihan yang Lebih Eksplosif
Di mana rata-rata per hari untuk kebutuhan dropping air bersih adalah sekitar 29.000 liter, namun jmlah tersebut belum termasuk lima Padukuhan di Banyurejo yang kini mulai mengalami krisis air bersih dampak kemarau panjang dan pengeringan Selokan Mataram.
Padahal anggaran dropping air bersih yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Sleman hanya sekira Rp 15 juta.
Dengan jumlah anggaran tersebut bisa digunakan untuk droping air bersih kurang lebih sebanyak 35-40 tangki. Jika satu tangki 5000 liter maka estimasi bantuan yang dikucurkan sejumlah 200.000 liter.
Karenanya, BPBD membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak untuk menanggulangi bencana krisis air di bumi Sembada.
BACA JUGA : 5 Jenis Motif Batik Khas Sleman, Terinspirasi Dari Sumber Daya Alam yang Kaya
BACA JUGA : Salak Pondoh Khas Sleman yang Manis, Buah Kaya Akan Manfaat Bagi Tubuh
Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo sebelumnya mengatakan, seiring meluasnya krisis air bersih yang melanda sebagian wilayah Sleman, pihaknya bakal mengecek anggaran yang bisa dialokasikan untuk bantuan dropping air bersih.
Menurut dia, kekeringan tetap menjadi perhatian Pemerintah, termasuk yang melanda di Minggir dan sebagian wilayah Kabupaten Sleman.
"Ini nanti menjadi evaluasi pemerintah Kabupaten Sleman kalau ada lokasi atau wilayah yang kekeringan tentunya akan menjadi perhatian bagi kami untuk bisa mencukupi kebutuhan air yang ada di wilayah tersebut," jelas Kusno
"Tentunya kebutuhan yang primer dulu ya, untuk kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Kalau yang lain nanti kita bisa bicarakan lebih lanjut," tambah Kusno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com