Akses Pasar Modal Yang Mudah Tingkatkan Daya Saing UMKM Di Yogyakarta
Ilustrasi UMKM-Bisnis Indonesia/Rachman-
diswayjogja.com - Pasar modal jadi peluang yang besar bagi UMKM guna memperluas usaha dan meningkatkan daya saing. Pasar modal memberi akses ke investor yang hendak berpartisipasi pada pertumbuhan bisnis lokal.
Demikian itu yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta yakni Kadri Renggono di acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Mengenal Dunia Pasar Modal yang bertempat di Burza Hotel, pada beberapa hari lalu.
“Selama ini, UMKM lebih mengandalkan pinjaman bank atau modal pribadi guna pengembangan usaha. Tetapi, adanya skema seperti equity crowdfunding dan penawaran umum di pasar modal, UMKM bisa mendapatkan modal secara lebih mudah dan efisien,” terangnya.
Kadri Renggono menegaskan bahwa tiap komponen masyarakat diharapkan bisa ikut berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan peluang yang sudah ada, sehingga secara bersama-sama dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan lebih inklusif dan dinamis. Menurutnya, Pemahaman ini juga jadi dasar yang penting dalam penyusunan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dengan basis investasi di Kota Yogyakarta.
BACA JUGA : Ribuan Pemanah Internasional Berlaga Di Grand Triumph 2024
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Targetkan Kebun Plasma Nutfah Pisang Jadi Agro Edu Wisata
“Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor, khususnya pada pengembangan UMKM dengan melalui akses ke pasar modal. Langkah ini diharapkan bisa membuka peluang untuk UMKM dalam mengembangkan usahanya, sekaligus untuk memperkuat perekonomian lokal di era digitalisasi ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, dengan terpisah Ketua Tim Kerja Pengendalian Perekonomian Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Ekonomi Kreatif (PPUEK) Bagian Perekonomian Dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta, yakni Yeti Kusumawati menjelaskan bahwa kegiatan ini tujuannya untuk menjadikan pasar modal sebagai alternatif pendanaan bagi UMKM, dan sebagai pilihan investasi bagi masyarakat terutama generasi Z dan juga milenial. Selain itu bisa dipakai sebagai bahan memetakan potensi pasar modal dalam penyusunan Program Kerja TPAKD Kota Yogyakarta pada Tahun 2025.
“Diskusi ini melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), dan UMKM kreatif diharapkan bisa memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya pasar modal sebagai alternatif investasi dan pembiayaan,” jelasnya ketika dikonfirmasi pada hari Senin (21/10).
BACA JUGA : KPU Jogja Siapkan 3 Sesi Debat Bagi Peserta Pilkada, Bahas Isu Sampah Hingga Inklusivitas
BACA JUGA : Gebyar PAUD Kota Yogyakarta Ajarkan Anak Peduli Lingkungan Melalui Flashmob Pilah Sampah
Di dalam kegiatan yang turut mengundang semua anggota TPAKD Kota Yogyakarta, serta perwakilan para pelaku UMKM industri kreatif dan juga DutaLiterasi Pasar Modal Kota Yogyakarta. Menghadirkan narasumber yang meliputi Direktur Perizinan Perorangan Profesi Penunjang dan Lembaga Penunjang Pasar Modal OJK, Adi Wijoyo. Ketua Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) yakni Nandana Pawitra, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY yakni Irfan Noor Riza serta Endah Purwaningsih sebagai PIC MNC Sekuritas DIY yang memperkenalkan produk investasi dari MNC Sekuritas.
Adi Wijoyo mengupas tuntas mengenai Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi atau Securities Crowdfunding. Pada penjelasannya, pihaknya menekankan kalau Layanan Urun Dana merupakan opsi pendanaan yang signifikan untuk segmen menengah, dengan batas maksimal pendanaan hingga Rp 10 miliar. Selain itu, ada beberapa opsi pendanaan yang lainnya seperti Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Peer to Peer Lending, dan penawaran umum perdana (IPO).
“Layanan Urun Dana berguna sebagai jembatan dalam mengatasi kesenjangan pembiayaan yang sering dihadapi UMKM dan start-up. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, layanan ini menyediakan alternatif sumber pendanaan dengan lebih accessible,” terangnya.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Menghimbau Agar Masyarakat Tidak Tergiur Janji Bisa Loloskan Tes CPNS
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Jadi Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Benar Di Ruang Publik
Data yang terbaru sampai bulan Oktober 2024 menunjukkan bahwa sudah terdapat 17 penyelenggara Securities Crowdfunding, dengan jumlah 733 penerbit dan 181.867 pemodal. Total penggalangan dana yang berhasil dicapai yaitu Rp 1,4 triliun.
“Ini menunjukkan potensi besar untuk UMKM dan startup agar memperoleh modal yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha mereka. Dengan begitu, pemahaman yang mendalam mengenai layanan ini sangat penting untuk seluruh pihak yang terlibat pada ekosistem pasar modal,” lanjut Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://warta.jogjakota.go.id