Gebyar PAUD Kota Yogyakarta Ajarkan Anak Peduli Lingkungan Melalui Flashmob Pilah Sampah

Gebyar PAUD Kota Yogyakarta Ajarkan Anak Peduli Lingkungan Melalui Flashmob Pilah Sampah

Anak-anak menampilkan tarian di acara gebyar PAUD Kota Yogyakarta-Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta-

diswayjogja.com - Lapangan Balai Kota Yogyakarta pada hari Selasa (15/10) Dipadati sebanyak 1.200 anak-anak yang penuh semangat untuk merayakan Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Yogyakarta.

Dengan mengusung tema yaitu Anak Sehat dan Bahagia Menuju Indonesia Maju, acara ini diikuti anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK), Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan kelompok bermain yang ada di wilayah Kota Yogyakarta. Dengan keceriaan, anak-anak menampilkan tarian, nyanyian, dan juga senam bersama, sehingga membuat suasana jadi penuh dengan kegembiraan dan juga tawa.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, yakni Sugeng Purwanto, bersama dengan Bunda PAUD Kota Yogyakarta, yakni Sugiharti Mulya Handayani, ikut memeriahkan suasana Gebyar PAUD dengan mengikuti senam bersama dengan anak-anak.

Keterlibatan mereka menambah acara semakin semarak, menciptakan kedekatan yang hangat antara anak-anak dengan pemerintah. Tentunya hal itu menunjukkan dukungan secara penuh pada perkembangan PAUD di Kota Yogyakarta.

BACA JUGA : Festival Lumbung Mataraman 2024 Sebagai Momentum Kebangkitan Ketahanan Pangan Di DIY

BACA JUGA : Pemkab Bantul Lakukan Pengiriman RDF Untuk Pertama Kalinya

“Saya berikan apresiasi kepada acara Gebyar PAUD Kota Yogyakarta ini. Menurut saya ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan harus dilakukan secara rutin. Anak-anak harus dikenalkan ke berbagai pengetahuan, kedisiplinan, dan budi pekerti yang baik sebab anak-anak ini nanti akan jadi penerus yang akan menggantikan. Sehingga kebaikan harus terus ditanamkan sejak dini,” ungkap Sugeng.

Sugeng Purwanto juga mengatakan bahwa pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fondasi awal yang sangat penting bagi pembentukan karakter dan juga perkembangan anak. Di fase ini, anak-anak akan belajar mengenai kedisiplinan, nilai-nilai agama, budi pekerti, etika kehidupan, dan juga persiapan menuju pendidikan formal.

“Memberi pengalaman belajar ke anak-anak usia ini ibaratnya itu seperti menulis di atas batu. Apa yang kita tanam, kita ajarkan atau mereka pelajari maka akan terus diingat sepanjang hidup, sehingga penting bagi kita untuk memberikan pendidikan yang terbaik,” tuturnya.

Perkembangan moral, fisik, seni, motorik, bahasa, sosial, dan agama harus terus diperhatikan sesuai keunikan dan tahap perkembangan tiap-tiap kelompok usia. Sugeng berharap agar anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh dengan perhatian dan dorongan akan jadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan mempunyai akhlak yang baik.

BACA JUGA : KPU Bantul Izinkan Massa Pendukung Untuk Menghadiri Debat Paslon, Ini Batas Jumlahnya

BACA JUGA : Ini Alasan Bawaslu Bantul Terkait Kasus Dugaan Hoaks Pimpinan Parpol Yang Masih Bureng

“Lewat acara Gebyar PAUD ini, kami mengajak kepada anak-anak agar aktif untuk berpartisipasi di berbagai macam kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak. Mari kita terus jaga komitmen guna menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung anak-anak jadi pribadi luar biasa di masa depan,” ujar Sugeng.

Rangkaian kegiatan Gebyar PAUD Kota Yogyakarta tahun 2024 makin semarak dengan adanya penampilan flashmob yang mengusung filosofi pilah pilih sampah. Dengan melalui gerakan tarian yang sederhana dan juga penuh semangat, anak-anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya memilah sampah berdasarkan dengan jenisnya, baik itu sampah organik ataupun sampah anorganik, sebagai langkah awal untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Tak hanya menyuguhkan pentas seni yang menampilkan bakat dari anak-anak, tapi juga ada wahana edukasi yang menarik, seperti taman lalu lintas yang disediakan Dinas Perhubungan. Di dalam wahana ini, anak-anak akan diperkenankan untuk memilih kendaraan masing-masing dan mengemudikannya di jalur yang sudah disediakan, sehingga mereka bisa belajar mengenai aturan lalu lintas dan keselamatan berkendara dengan cara yang menyenangkan.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta juga ikut berpartisipasi dengan memberikan edukasi pada anak-anak. Pada sesi ini, mereka diajarkan tentang peran sebagai pemadam kebakaran, dan bisa merasakan sensasi menaiki kendaraan pemadam kebakaran sembari menggunakan kostum pemadam.

BACA JUGA : Bantuan Pendidikan Ratusan Juta Rupiah Disalurkan Kepada Anak Asuh Di DIY

BACA JUGA : Penyebab Utama Stunting Di Sleman Bukan Kemiskinan, Tapi Karena Pola Asuh Yang Salah

Sementara itu, Sugiharti Mulya Handayani mengungkapkan, pada saat ini sedang dihadapkan pada fenomena yang disebut dengan "Generasi Stroberi." Istilah tersebut merujuk pada generasi muda yang meski mempunyai banyak potensi, sering dianggap gampang untuk patah semangat, susah untuk dinasehati, dan mudah tersinggung. Menurut pengamatannya, fenomena itu adalah hasil dari pola pengasuhan orang tua yang kurang tegas dan juga cenderung memanjakan anak.

“PAUD kini hadir sebagai salah satu cara mengatasi masalah ini. PAUD mempunyai banyak manfaat, termasuk mengembangkan kemampuan sosial anak. Di sana, anak-anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Apabila di dalam rumah mereka selalu jadi nomor satu, di lingkungan sekolah mereka akan diajarkan untuk menghargai orang lain, tak harus selalu menang, dan tidak boleh bersikap cengeng. Selain itu, PAUD juga memiliki peran dalam mengembangkan dan juga mengoptimalkan potensi anak,” terangnya.

Sugiharti Mulya Handayani berharap kombinasi kegiatan yang bervariasi, Gebyar PAUD memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar sembari bermain, sekaligus membekali anak-anak dengan pengetahuan yang bermanfaat di kehidupan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://warta.jogjakota.go.id