KPU Jogja Siapkan 3 Sesi Debat Bagi Peserta Pilkada, Bahas Isu Sampah Hingga Inklusivitas
Ilustrasi debat politik-Pixabay-
diswayjogja.com - KPU Kota Jogja di waktu dekat menyelenggarakan pendalaman visi misi paslon peserta Pilkada yang hendak dikemas dalam format debat. KPU berencana hendak menggelar 3 sesi debat, yaitu pada tanggal 9, 14, dan 21 November 2024.
Komisioner KPU Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat yakni Agus Muhammad Yasin menuturkan debat ynag pertama akan dilaksanakan oleh calon wali kota, debat yang kedua oleh calon wakil wali kota, dan debat penutup dilakukan oleh keduanya.
KPU Kota Jogja menggandeng profesional, akademisi, tokoh masyarakat, sampai stake holders di tingkat Pemerintah Kota Jogja dalam menyusun materi debat. Beberapa nama diantaranya yaitu Dekan Fisipol UGM yakni Wawan Mas’udi, Pakar Hukum Tata Negara UIN Sunan Kali Jaga yakni Gugun El Guyani, Peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yakni Diasma Sandi Swandaru, dan beberapa nama yang lainnya.
BACA JUGA : Pemkab Bantul Lakukan Pengiriman RDF Untuk Pertama Kalinya
BACA JUGA : Akselerasi Perekonomian Di Desa Mandiri Budaya Melalui Ekonomi Kreatif
Yasin mengatakan bahwa perumusan materi debat sudah dilakukan oleh tim perumus sejak dari satu bulan terakhir. “Tim perumus mempunyai tugas guna mengidentifikasi isu strategis, memberi rekomendasi panelis, sampai monitoring dan evaluasi jalannya debat,” ujar Yasin di Kantor KPU Kota Jogja, pada hari Senin (21/10/2024).
Yasin menambahkan, KPU akan memastikan baik tim perumus, panelis, sampai dengan moderator terjamin netralitasnya. Ketiga unsur tersebut juga sudah menandatangi pakta integritas. Ia berharap momentum debat ini dapat menjadi wadah pendidikan politik untuk warga Kota Jogja.
“Kita juga beri kesempatan ke publik untuk memberi masukan,” tuturnya.
Salah satu anggota dari tim perumus materi debat Pilkada 2024 Kota Jogja yakni Dr Gugun El Guyani menuturkan tiap-tiap debat mempunyai tema yang besar. Debat yang pertama mengusung tema “Tata Kelola Kota yang Inklusif dan Menyejahterakan”, debat yang kedua mengusung tema “Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan”, dan debat yang ketiga mengusung tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Anti Korupsi, Responsif, dan Transformatif”.
BACA JUGA : Penyebab Utama Stunting Di Sleman Bukan Kemiskinan, Tapi Karena Pola Asuh Yang Salah
BACA JUGA : KPU Bantul Izinkan Massa Pendukung Untuk Menghadiri Debat Paslon, Ini Batas Jumlahnya
Gugun mengatakan bahwa 2 top of mind isu di tengah warga Kota Jogja yaitu mengenai sampah dan peredaran miras akan ikut dibahas di debat yang pertama oleh calon wali kota. “Tema telah di break down jadi berbagai isu strategis dan hendak disampaikan kepada paslon supaya mereka mempersiapkan diri,” kata Gugun.
Gugun menjelaskan bahwa materi debat dirumuskan dengan memakai sejumlah metodologi. Lanjutnya, tim perumus, melakukan studi dokumen RPJMD dan RPJPD yang diambil dari Bappeda Kota Jogja. Selain itu, terdapat juga pengkajian data BPS Kota Jogja. Tim perumus juga menyelenggarakan forum group discussion yang menghadirkan berbagai ormas, LSM, sampai OPD yang relevan.
“Kami juga melakukan analisis media mengenai dinamika ekonomi serta tata pemerintahan,” ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan Forum Kemantren Inklusi Mantrijeron Ajwan Arif mengaku senang dia ikut dilibatkan pada proses perumusan materi debat Pilkada 2024. Menurutnya, debat ini jadi wadah untuk warga Kota Jogja guna menemukan pemimpin yang mempunyai perspektif disabilitas yang baik.
BACA JUGA : Festival Lumbung Mataraman 2024 Sebagai Momentum Kebangkitan Ketahanan Pangan Di DIY
BACA JUGA : Hijaukan Bantaran Sungai Winongo Dengan Ratusan Pohon Kelengkeng
Dia menuturkan bahwa sejumlah pemilu belum menghasilkan pemimpin yang memberi perhatian pada kelompok disabilitas. Ini menyebabkan disabilitas jadi kelompok yang marjinal, rentan, dan juga terabaikan dalam pembangunan.
“Kota Jogja telah dilabeli sebagai Kota Inklusif. Harapannya tak hanya jargon, tetapi benar-benar dapat terimplementasi,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com